Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kazakhstan Tolak Permintaan Rusia Usir Duta Besar Ukraina

Kazakhstan menolak permintaan Rusia untuk mengusir duta besar Ukraina lantaran mengecam Moskow dengan nada yang dinilai tidak pantas

5 Oktober 2022 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kazakhstan menolak permintaan Rusia untuk mengusir duta besar Ukraina pada Rabu, 5 Oktober 2022 lantaran mengecam Moskow dengan nada yang dinilai tidak pantas, serta komentar tentang pembunuhan orang Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hubungan Rusia dengan Kazakhstan dan beberapa negara bekas anggota Uni Soviet menjadi tegang selama perang di Ukraina, terutama karena upaya Presiden Vladimir Putin untuk mengingkari perjanjian perbatasan pasca-Uni Soviet di timur negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketegangan meningkat setelah duta besar Ukraina di Astana, Petro Vrublevskiy, mengatakan pada Agustus lalu dalam sebuah wawancara dengan seorang blogger lokal, yang mengacu pada perang di Ukraina, bahwa "semakin banyak orang Rusia yang kita bunuh sekarang, semakin sedikit dari mereka yang harus dibunuh oleh anak-anak kita".

Rusia menuntut agar Kazakhstan mengusir diplomat itu, tetapi Astana malah meminta Kyiv untuk menggantikannya, mengatakan kepadanya bahwa komentarnya tidak dapat diterima untuk negara dengan etnis minoritas Rusia yang besar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa, 4 Oktober 2022 mengatakan bahwa Moskow marah dengan kenyataan Vrublevskiy masih di Astana, dan telah memanggil duta besar Kazakhstan.

Juru bicara Kemenlu Kazakhstan Aibek Smadiyarov pada Rabu menyebut nada Zakharova, "tidak sesuai dengan sifat hubungan antara Kazakhstan dan Rusia sebagai mitra strategis yang setara", menambahkan bahwa duta besar Rusia pada gilirannya akan dipanggil Kementerian Kazakhstan.

Smadiyarov mengatakan Vrublevskiy akan meninggalkan Kazakhstan begitu duta besar Ukraina yang baru ditempatkan.

Kazakhstan secara tradisional mempertahankan hubungan ekonomi dan keamanan yang erat dengan Rusia, tetapi menjauhkan diri dari Moskow setelah menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Astana telah menyerukan penyelesaian konflik secara damai - yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" - dan menolak untuk mengakui referendum di mana Rusia mencaplok bagian Ukraina.

REUTERS | NESA AQILA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus