Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, M. Fadjroel Rachman, mengucapkan belasungkawa kepada para korban kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 di Kota Aktau, Kazakhstan pada Rabu, 25 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Astana, Kazakhstan mengucapkan duka cita mendalam," kata Fadjroel melalui keterangan video yang dirilis KBRI Astana, Jumat, 27 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat milik Azerbaijan Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Kota Baku di Azerbaijan menuju Kota Grozny di Rusia, jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan barat pada Rabu pagi, 25 Desember 2024. Pesawat itu membawa 62 penumpang dan lima kru. Sebanyak 38 orang meninggal dunia dan 29 lainnya selamat.
Duta Besar Fadjroel memastikan tidak ada WNI yang menjadi penumpang pesawat yang jatuh itu.
"Setelah mengumpulkan informasi dari berbagai pihak, dipastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut," katanya.
Dilansir dari Reuters, empat sumber meyakini sistem pertahanan udara Rusia telah menjadi penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan hingga menewaskan 38 orang. Sebelumnya pesawat diduga jatuh akibat serangan burung, namun disebut pula karena cuaca buruk.
Burung besi itu seharusnya terbang dari Ibu Kota Baku ke Grozny wilayah Chechnya, Rusia, namun yang terjadi jatuh ke dekat Laut Kaspia. Lembaga pengawas penerbangan Rusia kecelakaan itu kemungkinan akibat sebuah serangan burung.
Akan tetapi, keterangan resmi perihal penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 masih belum diumumkan. Bandara Rusia yang terdekat dengan jatuhnya pesawat J2-8243, ditutup pada Rabu pagi, 25 Desember 2024.
Pilihan editor: Israel Klaim Berhasil Cegat Serangan Rudal dari Yaman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini