Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia Pakistan di Islamabad (KBRI) pada 28 September 2021, menggelar resepsi diplomatik perayaan HUT RI ke-76, sekaligus peringatan HUT ASEAN ke-54. Jumlah undangan yang hadir masih terbatas seiring dengan pelonggaran penguncian wilayah terbatas (smart lockdown) akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diantara mereka yang hadir adalah Kedutaan Besar negara-negara ASEAN di Islamabad yaitu Brunei Darusalam, Malaysia, Philipina, Thailand dan Vietnam yang tergabung dalam ASEAN Committee in Islamabad (ACI).
KBRI Islamabad dalam keterangan, Rabu, 29 September 2021, menjelaskan resepsi diplomatik yang dilaksanakan bersamaan perayaan ASEAN Day, dilakukan di dua kota yaitu Islamabad dan Rawalpindi.
Untuk Islamabad difokuskan pada kalangan diplomatik, pejabat pemerintahan Pakistan, Universitas, friends of Indonesia dan lembaga riset. Sedangkan untuk acara di Rawalpini difokuskan kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam kamar dagang dari negara-negara anggota ASEAN dan Pakistan yang berdomisili di Islamabad dan Rawalpidi.
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam M. Tugio menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia dan hubungan bilateral RI-Pakistan dan ASEAN-Pakistan. Meski kedua negara terletak di wilayah geografis yang jauh di Asia Tenggara dan Asia Selatan, namun jejak dan pengaruh budaya satu sama lain cukup terlihat dalam cara hidup. Kesamaan menarik lainnya adalah Indonesia dan Pakistan juga merayakan Hari Kemerdekaan pada Agustus, yakni pada tanggal 17 dan 14.
Sedangkan Ketua Komite bidang Pertahanan Senat Pakistan Mushahid Sayed mengapresiasi pelaksanaan resepsi ini, dan mengharapkan hubungan Pakistan-Indonesia akan terus tumbuh khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan dengan ditandatangani PTA pada tahun 2013 dan hubungan antara masyarakat dan parlemen antara kedua negara semakin meningkat.
Disampaikan pula harapannya hubungan ASEAN-Pakistan yang telah menandatangani sektoral dialogue partner pada tahun 1993 akan meningkat di masa mendatang khususnya terkait konektifitas antara kedua kawasan guna meningkatkan komplementaritas antara dua kawasan.
Acara resepsi ini, juga digunakan untuk meluncurkan secara resmi buku yang berjudul Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities: Cultural Beauty dan Nature’s Wonders (Citra Memikat Persamaan Budaya Indonesia-Pakistan). Menurut Duta Besar Adam, peluncuran buku edisi pertama ini didasari oleh pengalaman dan kejutan menyenangkan yang dialami di Pakistan sebagai Duta Besar Indonesia.
Adam menilai ada kesamaan antara budaya Indonesia dan Pakistan, yang tidak hanya didasarkan pada keyakinan dan tradisi Islam, namun juga sebelum kedatangan Islam di kedua wilayah yang dapat ditelusuri ke Lembah Indus kuno dan Peradaban Gandhara yang mendominasi seluruh wilayah selama berabad-abad.
Oleh karena itu, publikasi ini merupakan upaya sungguh-sungguh untuk mengumpulkan dan mencicipi kedekatan dan pengaruh tersebut dan memberikan kesempatan untuk belajar tentang satu sama lain melalui jendela nilai-nilai bersama, kepercayaan, budaya, kebiasaan makanan dan bahasa dan kehidupan sehari-hari di kedua masyarakat.
Acara resepsi ini, juga mempromosikan berbagai kuliner, video dan brosur budaya dan wisata masing-masing negara ASEAN. Dubes Adam mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan upaya Indonesia sebagai Ketua ACI bersama dengan kedubes negara negara ASEAN di Islamabad guna meningkatkan hubungan ASEAN-Pakistan di berbagai bidang, termasuk politik, pendidikan, sosial-budaya, pertahanan, ekonomi dan perdagangan.
Terkait hubungan kerjasama ASEAN-Pakistan, Duta Besar Adam mengungkapkan bahwa neraca perdagangan saat ini sekitar USD 8 miliar. Angka ini masih di bawah potensi ekonomi dan perdagangan. Dipaparkan, ASEAN dengan PDB USD 2,9 triliun atau ekonomi terbesar kelima di dunia, membuka peluang bagi Pakistan untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN melalui negara-negara anggotanya.