Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kedua Menlu Akan Bertemu, Iran Tawarkan Tiga Lokasi kepada Arab Saudi

Namun, Menlu Iran tidak menyebutkan ketiga lokasi tersebut atau mengatakan kapan pertemuan dengan Menlu Arab Saudi akan dilakukan.

20 Maret 2023 | 08.00 WIB

Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran. Sumber: Reuters
Perbesar
Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan pada Minggu bahwa dia akan bertemu dengan mitranya dari Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan “dalam waktu dekat.” Amirabdollahian menambahkan bahwa tiga lokasi telah diusulkan untuk pertemuan tersebut seperti dilansir Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun, dia tidak menyebutkan ketiga lokasi tersebut atau mengatakan kapan pertemuan itu akan dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirabdollahian mengatakan bahwa berdasarkan pesan terbaru dengan Arab Saudi, Teheran juga mengumumkan kesiapannya untuk membuka kembali kedutaan di kedua negara.

“Kami setuju dengan Arab Saudi dalam kunjungan delegasi teknis untuk kedua kedutaan dalam persiapan pembukaan mereka,” tambahnya.

Iran dan Arab Saudi sepakat pada 10 Maret untuk membangun kembali hubungan. Kedua negara akan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan setelah permusuhan bertahun-tahun, menyusul pembicaraan di China.

Kesepakatan itu, yang ditengahi oleh China, diumumkan setelah empat hari pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Beijing antara pejabat tinggi keamanan dari dua kekuatan saingan Timur Tengah itu.

Di Yaman, menteri Iran mengatakan bahwa situasi di Yaman adalah masalah internal, tetapi menambahkan bahwa "kami sedang bekerja untuk menstabilkan wilayah tersebut bekerja sama dengan Arab Saudi."

“Kami tidak akan menerima ancaman apa pun terhadap keamanan kami dari negara tetangga,” katanya.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016, setelah kedutaannya di Teheran diserbu. Ini terjadi selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.

ARAB NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus