Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan besar Israel di seluruh dunia ditempatkan dalam keadaan siaga tinggi menyusul meningkatnya ancaman serangan Iran terhadap para diplomat Israel, demikian sumber-sumber yang dikonfirmasi oleh The Jerusalem Post pada Kamis, 4 Apri 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, beberapa duta besar telah diminta untuk tidak datang ke acara-acara publik karena kekhawatiran akan keamanan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan-laporan ini muncul menyusul dugaan serangan Israel ke Suriah, yang menewaskan anggota senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi.
Menurut media Israel, para diplomat yang bertugas di luar negeri telah mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa kedutaan mereka akan menjadi target pembalasan Iran.
Sebelumnya, Israel membantah laporan yang menyatakan bahwa mereka menarik duta besarnya dan mengevakuasi kedutaan besarnya di beberapa lokasi di seluruh dunia.
Menurut laporan awal, keputusan yang dibantah oleh Israel ini dibuat berdasarkan kesepakatan antara Kementerian Luar Negeri dan Shin Bet Israel.
Pada 8 Oktober, satu hari setelah Hamas melancarkan pembantaian di Israel selatan tahun lalu, kedutaan-kedutaan besar di seluruh dunia juga diberitahu tentang ancaman nyata terhadap keamanan mereka.
Ancaman-ancaman tersebut terwujud di beberapa kedutaan besar.
Pada 13 Oktober, seorang staf di kedutaan Israel di Beijing diserang dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Netanyahu Siap Ladeni Iran
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Kamis, 4 April 2024, mengatakan negaranya akan merugikan "siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami."
Komentarnya muncul setelah angkatan bersenjata Israel - yang telah dilanda perang selama hampir enam bulan di Jalur Gaza dan di perbatasan Lebanon - mengumumkan bahwa mereka menangguhkan cuti bagi semua unit tempur, sehari setelah mereka mengatakan bahwa mereka mengerahkan lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.
Kemungkinan Iran membalas serangan udara Israel pada Senin yang diduga dilakukan terhadap kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus telah meningkatkan momok perang yang lebih luas, meskipun dua sumber Iran mengatakan bahwa respons Teheran akan dikalibrasi untuk menghindari eskalasi.
"Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksi-proksi mereka; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksi-proksi mereka, baik secara defensif maupun ofensif," ujar Netanyahu pada awal rapat kabinet keamanan pada Kamis.
"Kami akan tahu bagaimana cara mempertahankan diri dan kami akan bertindak sesuai dengan prinsip sederhana yaitu siapa pun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami, kami akan merugikan mereka," katanya.
THE JERUSALEM POST | REUTERS