Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menargetkan pengiriman 425 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja ke luar negeri pada 2025. Target ini diharapkan dapat mendorong perekonomian Indonesia sebesar 0,52 persen dengan kemungkinan capaian devisa hingga lebih dari Rp300 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menargetkan minimal 425 ribu (pekerja migran) akan kami kirim, tentu dengan support Pak Presiden," kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding kepada awak media di Kementerian P2MI Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya P2MI pada 2024 mencatat ada pengiriman pekerja migran sebanyak 297 ribu ke luar negeri, dengan dampak perolehan devisa sebesar Rp251 triliun dan mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar 0,36 persen. Selain itu, realisasi pengiriman PMI pada 2024 tersebut juga membantu menurunkan angka pengangguran sebesar 3,98 persen dari total 7,47 juta pengangguran yang tercatat pada 2024.
Realisasi tersebut, kata Karding, sebenarnya belum memenuhi permintaan pekerja di pasar luar negeri, yang menyediakan 1,35 juta peluang kerja. Untuk itu, pada tahun ini Kementerian P2MI menambah target pengiriman pekerja migran agar dapat memanfaatkan peluang kerja yang ada secara optimal sehingga dapat semakin mendorong perekonomian nasional.
Untuk mendorong target pengiriman pekerja migran, sejumlah upaya akan dipersiapkan, termasuk peningkatan keterampilan bahasa para pekerja migran.
"Kemarin juga di ratas kami usulkan agar terutama Bahasa Inggris itu menjadi bahasa nomor dua setelah bahasa Indonesia dan akan diusulkan untuk mulai dipelajari sejak sekolah dasar. Dengan harapan ketika mereka selesai SMP atau SMA mereka sudah lancar berbahasa Inggris sehingga pekerja migran Indonesia lebih kompetitif dibanding Filipina," katanya.
Pekerja migran Indonesia telah dianggap sebagai pahlawan devisa negara. Keberadaan pekerja migran Indonesia dalam pembangunan ekonomi negara menjadi sangat siginifikan.
Mengutip data dari Bank Indonesia, jumlah pekerja migran Indonesia di Malaysia menjadi yang terbanyak dengan 1.628.000 orang atau setara 50,03 persen dari total keseluruhan pekerja migran Indonesia. Setelah Malaysia, disusul dengan Arab Saudi di posisi kedua dengan 833 ribu orang. Kemudian ada Taiwan (290.000), Hong kong (281.000), serta Singapura di posisi kelima dengan 91 ribu pekerja migran Indonesia.
Sumber: Antara
Pilihan editor: Update Penyelidikan Penyebab Jatuhnya Jeju Air
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini