Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kenapa Tahun Baru Jatuh Tanggal 1 Januari? Ini Asal-usulnya

Tanggal 1 Januari sebagai awal tahun baru diperkenalkan Juleus Caesar pada 46 SM, Inggris dan AS sempat merayakan pergantian tahun pada 25 Maret.

31 Desember 2022 | 14.00 WIB

Suasana pesta kembang api malam tahun baru 2018 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, 1 Januari 2018. Perayaan pergantian tahun di Ibu Kota diisi dengan pesta kembang api dan kegiatan Car Free Night.  ANTARA FOTO
Perbesar
Suasana pesta kembang api malam tahun baru 2018 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, 1 Januari 2018. Perayaan pergantian tahun di Ibu Kota diisi dengan pesta kembang api dan kegiatan Car Free Night. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru memang menjadi kesepakatan tak tertulis umat manusia. Momen ini kemudian dirayakan dengan sukacita oleh semua orang di dunia, mulai dari pesta kembang api, menulis resolusi, hingga memanjatkan doa bersama. Namun, tahukah Anda mengapa tahun baru jatuh tanggal 1 Januari?

Kenapa Tahun Baru Jatuh pada 1 Januari?

Melansir laman Britannica, dahulu kala kalender Romawi memiliki 10 bulan dan 304 hari (kalender ciptaan Romulus pada abad ke-8 SM). Kemudian di era Raja Numa Pompilius (715-673 sebelum Masehi atau disebut Tahun Liturgi Gereja), kalender tersebut diubah dengan menambahkan bulan Januari (Januarius) dan Februari (Februarius) hingga berjumlah 12 bulan. Dalam sistem penanggalan Numa, Januari menjadi bulan pertama menggantikan Maret.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Istilah Januarius sendiri berasal dari kata Janus yang merupakan nama salah satu dewa Romawi. Meski begitu, saat itu 1 Januari belum ditetapkan sebagai permulaan tahun sampai 153 SM. Hingga pada 46 SM, Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian dengan sejumlah perubahan dan menetapkan 1 Januari sebagai pembukaan tahun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalender Julian sendiri masih terus mengalami revisi termasuk persoalan salah hitung tahun kabisat. Hal itu berdampak terhadap perkiraan musim dan masa tanam pertanian serta penentuan tanggal Paskah. Hingga pada tahun 1582, hasil perubahan kalender Julian kemudian diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII. Kalender tersebut kemudian disebut juga kalender Gregorian.

Kalender Gregorian tetap mempertahankan 1 Januari sebagai hari tahun baru. Meski begitu, dalam perjalanannya, pengadopsian sistem penanggalan Gregorian juga mendapat penentangan dari negara Protestan dan Ortodoks, Inggris Raya, maupun Amerika Serikat.

Hanya negara-negara seperti Perancis, Spanyol, dan Italia yang mau mengadopsi sistem kalender tersebut. Inggris sendiri baru menjalankan sistem penanggalan Gregorian pada 1750 dan Amerika Serikat di tahun 1752. Sebelumnya, negara tersebut merayakan hari tahun baru pada 25 Maret.

Selain mengenal asal-usul 1 Januari sebagai hari tahun baru, ternyata di tanggal tersebut juga memperingati peristiwa penting lain yang terjadi di masa modern. Peristiwa penting di tanggal 1 Januari, antara lain peringatan Hari Keluarga Sedunia yang dideklarasikan oleh PBB sejak tahun 2001 serta Hari Raya Santa Perawan Bunda Maria oleh umat Katolik.

 

MELYNDA DWI PUSPITA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus