Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kesalahan Pindah Jalur Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Kereta di India

Kecelakaan kereta di India diduga karena gangguan dalam sistem persinyalan elektronik yang menyebabkan rangkaian salah berpindah jalur.

6 Juni 2023 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara kecelakaan dua kereta penumpang dan satu kereta barang di dekat distrik Balasore, India, 4 Juni 2023. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan kereta di India pada Jumat, 2 Juni 2023, terjadi di Balasore, Odisha, sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Data almostmag.co mengungkapkan ada sekitar 295 penumpang meninggal dunia dan 1.175 lainnya luka-luka. Dalam kecelakaan ini melibatkan tiga kereta sekaligus dengan total jumlah penumpang mencapai 2.296 orang.

Melansir dari hindustantimes.com, kecelakaan kereta di India bermula saat Kereta Coromandel Express Shalimar–Chennai tergelincir hingga 10–12 gerbongnya jatuh ke jalur yang berlawanan. Kereta Superfast Express Yesvantpur (Bengaluru)–Howrah kemudian menabrak gerbong yang tergelincir itu, menyebabkan 3–4 gerbongnya sendiri ikut tergelincir. Sebuah kereta barang juga dilaporkan turut memperparah tabrakan beruntun di dekat Stasiun Bahanaga Bazar tersebut.

Penyelidikan tingkat tinggi pun dilakukan atas penyebab tergelincirnya Coromandel. Melansir independent.co.uk, pihak berwenang mengatakan bahwa kereta berkode 12841 ini tergelincir sebab galat alias gangguan dalam sistem persinyalan elektronik yang menyebabkan rangkaian salah berpindah jalur dan menabrak kereta barang.

Sinyal awalnya diberikan kepada Coromandel untuk berjalan dengan kecepatan tinggi di jalur utama. Namun, sinyal kemudian berubah dan kereta malah memasuki lintasan melingkar yang saling berdekatan sehingga menabrak sebuah kereta barang penuh bijih besi. Tabrakan itu membalikkan gerbong Coromandel, lalu kereta Bengaluru–Howrah (kode 12864) yang masuk dari arah berlawanan ikut tergelincir.

Npr.org mengatakan sistem interlocking kereta api adalah mekanisme keselamatan yang dirancang untuk mencegah pergerakan yang saling bertentangan antarkereta. Ini juga memantau status sinyal yang memberi tahu masinis seberapa dekat mereka dengan kereta berikutnya, seberapa cepat mereka bisa melaju, serta keberadaan kereta stasioner di lintasan sekitar mereka.

Pejabat senior perkeretaapian Jaya Verma Sinha berkata, sistem persinyalan tersebut 99,9 persen bebas dari kesalahan, tetapi masih ada 0,1 persen yang memungkinkannya untuk terjadi. Penyidikan terperinci lantas diupayakan untuk mencari tahu apakah kesalahan itu berkaitan dengan manusia atau teknis.

Ketika ditanya tentang kemungkinan adanya sabotase, Sinha tidak mengesampingkan hal itu. Perdana Menteri India Narendra Modi lantas menyatakan bakal menghukum berat para pelaku yang bertanggung jawab atas terjadinya tabrakan kereta api di Odisha.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM 

Pilihan Editor: Bos Grup Wagner Kecam Kekalahan Rusia di Dekat Bahkmut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus