Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kisah Ratu Elizabeth II Resmikan Gedung Opera Sydney di Australia, 49 Tahun Silam

Opera House di Sydney Australia yang diresmikan Ratu Elizabeth II itu rutin menggelar beragam pertujukan opera dan lainnya kelas dunia.

21 Oktober 2022 | 16.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sydney -Gedung Opera di Sydney sudah menjadi ikon Australia di mata dunia. 49 tahun yang lalu, Ratu Elizabeth II meresmikan tempat masyhur tersebut. Bagaimana sejarahnya? 

Sejarah Gedung Opera Sydney 

Melansir dari britannica.com, Sydney Opera House, atau disebut juga gedung opera Sydney terletak di Port Jackson (Sydney Harbour), New South Wales, Australia. Penggunaan unik dari serangkaian kerang berbentuk layar putih berkilau sebagai struktur atapnya menjadikannya salah satu bangunan yang paling banyak difoto di dunia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gedung Opera Sydney terletak di Bennelong Point, sebuah tanjung di sisi selatan pelabuhan di timur Sydney Harbour Bridge. Bennelong Point awalnya disebut Cattle Point. Penamaan Bennelong bermula pada salah satu dari dua orang Aborigin yang menjabat sebagai penghubung antara pemukim Inggris pertama Australia dan penduduk lokal. Bangunan kecil tempat Bennelong tinggal pernah menempati lokasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada tahun 1947 konduktor residen Sydney Symphony Orchestra Eugene Goossens, mengidentifikasi kebutuhan kota terkemuka Australia akan fasilitas musik yang akan menjadi rumah tidak hanya bagi orkestra simfoni, tetapi juga opera. 

Pemerintah New South Wales menyetujui bahwa kota tersebut harus bercita-cita untuk diakui sebagai ibu kota budaya dunia. Mereka lalu memberikan persetujuan resmi dan pada 1954 membentuk kelompok penasihat, Komite Gedung Opera, untuk memilih lokasi. Awal tahun berikutnya panitia merekomendasikan Bennelong Point. 

Arsitek

Jorn Utzon merupakan arsitek terpilih untuk mengerjakan mahakarya ini. Arsitek Denmark tersebut terpilih setelah menyisihkan ratusan arsitek lainnya dari berbagai negara. 

Pada 1956, pemerintah negara bagian mensponsori kompetisi internasional untuk desain yang mencakup sebuah bangunan dengan dua aula. Satu untuk konser, produksi musik dan tari besar lainnya sedangkan satu lainnya untuk presentasi dramatis dan acara musik yang lebih kecil. Arsitek dari sekitar 30 negara mengirimkan 233 daftar.

Pada Januari 1957, komite juri mengumumkan...
 

Pada Januari 1957, komite juri mengumumkan entri pemenang, yaitu arsitek Denmark Jorn Utzon. Ia menang dengan desain dramatis yang menunjukkan kompleks dua aula utama berdampingan menghadap ke pelabuhan di podium besar. Setiap aula atasnya dengan deretan panel saling mengunci berbentuk layar yang akan berfungsi sebagai atap dan dinding, yang terbuat dari beton pracetak . 

Entri kemenangan membawa ketenaran internasional Utzon. Namun, konstruksi yang dimulai pada 1959 menimbulkan berbagai masalah, banyak yang dihasilkan dari sifat desain yang inovatif. 

Awalnya, Pembukaan Gedung Opera direncanakan pada Hari jadi Australia yang bertepatan 26 Januari di tahun 1963. Tetapi pembengkakan biaya dan kesulitan teknik struktural dalam melaksanakan desain mengganggu jalannya pekerjaan, dan berujung pada banyaknya penundaan. 

Proyek ini menjadi kontroversial, dan opini publik berbalik melawannya untuk sementara waktu. Di tengah perselisihan yang terus berlanjut dengan otoritas pemerintah yang mengawasi proyek tersebut, Utzon mengundurkan diri pada tahun 1966. Konstruksi berlanjut hingga September 1973 di bawah pengawasan perusahaan teknik struktur Ove Arup and Partners dan tiga arsitek Sydney. Yakni Peter Hall, David Littlemore, dan Lionel Todd. 

Hingga akhirnya pada 1999 Utzon setuju untuk kembali sebagai arsitek bangunan, mengawasi proyek perbaikan. Dia mendesain ulang bekas Aula Resepsi, dan dibuka kembali pada tahun 2004 sebagai Ruang Utzon.

Gedung Opera Sydney menampilkan lamur berwarna keperakan dengan daun fern khas Selandia Baru pada Sabtu, 16 Maret 2019 pasca penembaka di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat, 15 Maret 2019. Twitter/SydOperaHouse 

Desain ini memiliki pemandangan timur Sydney Harbour dan digunakan untuk resepsi, seminar dan pertemuan lainnya, dan pertunjukan musik kamar. Dua tahun kemudian barisan tiang baru selesai, menandai perubahan pertama pada eksterior Gedung Opera sejak 1973. 

Opera House Sydney secara resmi dibuka Ratu Elizabeth II pada 20 Oktobe 1973. Meskipun banyak orang hadir, namun tidak dijumpai nama Utzon dalam peresmian tersebut. Pembukaan itu disiarkan di televisi dengan menampilkan kembang api dan pertunjukan Beethoven 's Symphony. 

Gedung Opera Sydney atau Sydney Opera House memang merupakan tempat pertunjukan kesenian di Australia. Namun, nyatanya gedung yang resmi berdiri pada 1973 itu juga digunakan untuk urusan pertemuan domestik dan internasional. Pada 2007, Sydney Opera House masuk dalam warisan dunia UNESCO. 

Sydney Opera House terus menjadi daya tarik wisata pelancong yang berkunjung ke Australia. Mengutip dari laman resmi Sydney Opera House, dalam satu tahun tempat ini mampu menghadirkan 2000 pertunjukan. Opera House Sydney sebagai fasilitas serbaguna, misalnya sebagai Concert Hall yang menyediakan 2.679 kursi. Tempat ini juga menjadi favorit untuk konser simfoni, paduan suara, dan musik populer. 

Adapun pertunjukan opera dan tari berlangsung di Opera Theatre, yang dapat menampung lebih dari 1.500 orang.

Di dalam Sydney Opera House yang diresmikan mendiang Ratu Elizabeth II tersebut juga tersedia tiga teater dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk sandiwara panggung, pemutaran film, dan pertunjukan musik yang lebih kecil. Adapun Forecourt, di ujung sisi tenggara yang digunakan untuk pertunjukan di luar ruangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus