Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Toronto menggelar promosi wastra busana bertajuk “The Elegance of Kebaya: Heritage in Style”. Acara yang turut didukung Dharma Wanita Persatuan KJRI Toronto itu berlangsung di kantor KJRI Toronto pada Selasa, 18 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsul Jenderal RI di Toronto, Dyah Lestari Asmarani, mengatakan kebaya bukan hanya sebuah pakaian, namun juga cerminan warisan budaya yang kaya akan sejarah. Dia juga menyebut bahwa kebaya merupakan simbol ketangguhan perempuan Indonesia di samping simbol keanggunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peragaan wastra kebaya ini menghadirkan dua perancang busana terkemuka Indonesia, yaitu Coreta Louise dan Hengki Kawilarang. Peragaan dibagi ke dalam tiga sesi pertunjukan, yakni sesi pertama yang mempersembahkan koleksi kebaya nasional dengan brand Agni, sesi kedua menghadirkan koleksi Kebaya Noni yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, serta sesi ketiga yang menghadirkan kebaya rancangan Hengki Kawilarang.
Sebanyak 32 koleksi kebaya ditampilka oleh para peragawati yang terdiri dari diaspora Indonesia, mahasiswi, dan warga negara sahabat yang mencintai dan mendukung budaya Indonesia.
Coreta Louise dan Hengki Kawilarang menuturkan acara ini bertujuan tidak hanya untuk mempromosikan kebaya dan warisan budaya Indonesia, melainkan juga untuk memperkuat hubungan lintas budaya dan menyoroti dedikasi Indonesia dalam melestarikan wastra tradisionalnya.
Promosi wastra kebaya ini merupakan upaya KJRI Toronto untuk merayakan dan memperkenalkan kebaya yang masuk ke dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada 4 Desember 2024. Nominasi kebaya diajukan Indonesia bersama dengan 4 negara ASEAN lainnya, yaitu Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Sekitar 80 tamu undangan yang hadir terdiri dari para konsul jenderal negara sahabat, anggota Consular Corps Association in Toronto (CCAT), anggota Consular Spouse Association in Toronto (CSAT), Konsul Kehormatan, pelaku bisnis, pejabat pemerintahan Kanada, serta masyarakat Indonesia dan Kanada secara umum.
Selain tiga sesi pertunjukan kebaya, acara “The Elegance of Kebaya: Heritage in Style” juga menampilkan sesi interaktif dengan tamu undangan, yaitu tutorial memakai kain batik yang menjadi padu padan kebaya dengan model tamu yaitu spouse dari Konsul Kehormatan Slovakia.
Di awal acara juga ada tayangan video mengenai kebaya, serta pertunjukan tari Legong Lasem yang dibawakan oleh Keiko Ninomiya. Sementara dalam penutupan acara, tamu undangan, designers, dan para peragawati menari line dance “Tamang Pung Kisah” sebelum bersama-sama menikmati kuliner Indonesia.