Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Koala Bakal Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

Kementerian Lingkungan Hidup Australia sedang mengupayakan agar koala di wilayah pantai timur masuk daftar hewan terancam punah.

21 Juni 2021 | 09.00 WIB

Koala yang diselamatkan bernama Ernie memanjat pohon saat dilepas liarkan  ke habitat aslinya, setelah menjalani perawatan medis di Grose Vale, Sydney, Australia, 25 Juli 2020. REUTERS/Loren Elliott
Perbesar
Koala yang diselamatkan bernama Ernie memanjat pohon saat dilepas liarkan ke habitat aslinya, setelah menjalani perawatan medis di Grose Vale, Sydney, Australia, 25 Juli 2020. REUTERS/Loren Elliott

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Australia sedang mempertimbangkan untuk memasukkan koala yang ada di pantai timur negara itu, masuk dalam daftar hewan yang terancam punah. Hal itu diungkap oleh Menteri Lingkungan Hidup Australia Sussan Ley pada Jumat, 19 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sebelumnya, Australia telah memasukkan koala-koala di pantai timur negara itu dalam kelompok hewan rentan. Pasalnya, jumlah koala semakin mengkhawatirkan gara-gara penebangan liar, perambahan wilayah kota dan infeksi yang meluas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Koala yang haus ini naik ke atas sepeda ketika pengendara sepeda memberikan air ketika suhu di Adelaide mencapai 40 derajat Celsius. [Instagram Bikebug2019 via Storyful / abc.net.au]

Kebakaran semak di negara bagian New South Wales dan Queensland pada 2019 dan 2020, diperkirakan telah menewaskan sekitar 30 persen populasi koala. Ilmuwan dan akademisi sudah memperingatkan hewan ikon Australia ini mungkin bisa punah pada 2050.

Menurut Ley, pihaknya telah meminta Threatened Species Scientific Committee agar mau mempertimbangkan koala masuk dalam daftar hewan yang terancam punah  

“Kami ingin melihat populasi koala pulih kembali dan kami sedang menginvestasikan uang sebesar AUD 24 juta (Rp260 miliar) untuk restorasi habitat, penelitian bidang penyakit, pemetaan populasi, genom dan dukungan untuk dokter hewan,” kata Ley.

Kelompok-kelompok pecinta satwa liar menyambut positif langkah Kementerian Lingkungan Hidup Australia ini. Mereka bahkan menyebut upaya seperti seharusnya dilakukan lebih awal.

 

Sumber: Reuters

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus