Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Konflik Israel Palestina: Profil Aliran Yahudi Ortodoks

Tercatat, ada golongan Yahudi yang juga menentang Zionisme Israel. Diantaranya adalah kelompok Yahudi Ortodoks.

19 Oktober 2023 | 13.01 WIB

Anggota kelompok Yahudi Ortodoks penentang Zionisme bergabung dengan massa pro-Palestina dalam pawai "Hari Aksi untuk Palestina" ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di dekat Gedung Putih di Washington, AS, 14 Oktober 2023. REUTERS/Elizabeth Frantz
Perbesar
Anggota kelompok Yahudi Ortodoks penentang Zionisme bergabung dengan massa pro-Palestina dalam pawai "Hari Aksi untuk Palestina" ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di dekat Gedung Putih di Washington, AS, 14 Oktober 2023. REUTERS/Elizabeth Frantz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik dan kekerasan Israel Palestina yang berkepanjangan seringkali menimbulkan pro-kontra. Sejumlah demonstrasi muncul dari kelompok-kelompok yang mendukung kedua belah pihak baik Palestina maupun Israel, termasuk yang kerap mencuri perhatian Yahudi Ortodoks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun demikian, tak semua Yahudi mendukung Israel. Tercatat, ada golongan Yahudi yang juga menentang Zionisme Israel. Diantaranya adalah kelompok Yahudi Ortodoks. 

Profil Yahudi Ortodoks

Dikutip dari Britannica, Yahudi Ortodoks adalah salah satu aliran atau kelompok dalam agama Yahudi yang mengikuti interpretasi dan praktik keagamaan yang paling tradisional. Mereka memegang teguh pada pengabdian terhadap hukum Taurat dan mengikuti serangkaian aturan dan praktik agama yang sangat terperinci. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yahudi Ortodoks dengan tegas menolak posisi Yahudi Reformasi. Yahudi Reformasi menyatakan bahwa Alkitab dan tulisan-tulisan suci Yahudi lainnya tak hanya berisi prinsip-prinsip moral yang berlaku selamanya tetapi juga adaptasi dan interpretasi hukum yang ditentukan secara historis dan budaya yang mungkin secara sah dibuang di zaman modern. 

Oleh karena itu, dalam Yahudi Ortodoks, baik Hukum Tertulis (Taurat, lima kitab pertama Perjanjian Lama) maupun Hukum Lisan (yang dikodifikasi dalam Mishna dan ditafsirkan dalam Talmud) bersifat tetap dan tetap menjadi satu-satunya norma ketaatan beragama. 

Yahudi ultra-Ortodoks dikenal juga sebagai Yahudi Haredi. Ini mencakup beberapa kelompok dalam Yahudi Ortodoks yang secara ketat menjalankan hukum agama Yahudi dan memisahkan diri dari masyarakat non-Yahudi. Kelompok-kelompok ini juga memisahkan diri dari orang Yahudi yang tak mengikuti hukum agama seketat mereka. 

Komunitas ultra-Ortodoks banyak ditemukan di Israel. Populasi mereka mencapai 13 persen dari populasi Israel, Amerika Utara , khususnya di New York City, dan Eropa Barat. 

Angka kelahiran yang tinggi dan tanpa pernikahan beda agama

Digambarkan sebagai isolasionis, lingkungan ultra-Ortodoks umumnya hanya terdiri dari keluarga Yahudi Haredi. Komunitas-komunitas tersebut sangat berorientasi pada keluarga dengan angka kelahiran yang tinggi dan hampir tidak adanya pernikahan beda agama. 

Dalam sebuah survei Pew Research, sebanyak 98 persen responden Ortodoks yang menikah memiliki pasangan Yahudi. Sebaliknya, di antara semua orang Yahudi yang menikah, 44 persen memiliki pasangan non-Yahudi, termasuk hampir enam dari sepuluh orang yang menikah pada tahun 2000 atau setelahnya.

Berpegang teguh pada praktik ibadah tradisional

Yahudi Ortodoks telah menolak tekanan modern untuk mengubah ketaatannya. Mereka berpegang teguh pada praktik-praktik seperti ibadah sehari-hari, hukum makanan (kashruth), do'a dan upacara tradisional, pembelajaran Taurat secara teratur dan intensif, serta pemisahan pria dan wanita di sinagoga. 

Peraturan ini juga memerintahkan Yahudi Ortodoks ketaatan yang ketat terhadap hari Sabat dan hari raya keagamaan dan tidak mengizinkan musik instrumental selama kebaktian komunal.

Dwi Arjanto

Dwi Arjanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus