Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas ajaran sekte sesat yang disebut sebagai sekte kelaparan di Kenya kini menembus angka 400 orang, saat otoritas menemukan lagi jasad di 40 kuburan massal baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara dalam konferensi pers di pusat komando Rumah Sakit Referral Daerah Kilifi pada Senin, kepala polisi Provinsi Coast Rhoda Onyancha mengungkapkan bahwa belasan jasad telah digali sehingga secara keseluruhan berjumlah 403 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otoritas terus menyelidiki ajaran tersebut beserta pemimpinnya Pastor Paul Mackenzie yang mengepalai Good News International Church di Kenya.
Investigasi ajaran Shakahola berlangsung sejak pertengahan April yang mengarah pada temuan ratusan jasad di Hutan Shakahola di daerah Kilifi.
Pastor Paul Mackenzie dituding memaksa para pengikutnya untuk mengakhiri hidup lewat aksi mogok makan sehingga mereka bisa masuk ke surga sebelum hari kiamat.
Sebanyak 37 orang, termasuk istri Mackenzie, Joyce Mwikamba, ikut ditangkap sehubungan dengan pembunuhan massal tersebut.
Onyancha mengungkapkan bahwa sejak proses penggalian dimulai, otoritas telah mengumpulkan 258 sampel DNA dari lokasi penggalian.
Penyelidikan tersebut menguak informasi yang mencemaskan yang menunjukkan adanya kemungkinan keterlibatan penjualan organ manusia sebab beberapa korban yang ditemukan kehilangan organ tubuh.
Hal itu memperkuat dugaan perdagangan organ ilegal sehubungan dengan kegiatan ajaran tersebut, kata polisi.
ANADOLU