Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Krisis Perumahan di Spanyol dan 5 Hal Mengenai Demonstrasi di Berbagai Kota

Krisis perumahan dan tingginya harga sewa rumah makin genting di Spanyol memicu demonstrasi besar-besara di i 40 kota

7 April 2025 | 15.53 WIB

Ilustrasi aparat kepolisian Madrid, Spanyol. Sumber: mirror.co.uk
Perbesar
Ilustrasi aparat kepolisian Madrid, Spanyol. Sumber: mirror.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KRISIS perumahan dan lonjakan harga sewa makin genting di Spanyol. Krisis perumahan dan tingginya harga sewa secara perlahan selama lebih dari satu dekade. Situasi ini memicu puluhan ribu demonstran turun ke jalan di Madrid dan Barcelona. Begitu juga situasi yang sama di 40 kota lainnya di seluruh Spanyol pada Sabtu, 5 April 2025.

Dikutip dari Antara, juru bicara Asosiasi Penyewa di Logrono Mariola Gutierrez menyatakan bahwa gerakan itu bertujuan untuk menurunkan harga perumahan dan menghentikan gelembung sewa yang kian membesar. "Menekan spekulan dan pemerintah agar mengambil tindakan nyata."

Aksi Nasional

Aksi ini merupakan demonstrasi nasional terkoordinasi pertama dalam skala besar dan diselenggarakan oleh berbagai asosiasi penyewa. Menurut sorotan pemerintah Spanyol, diperkirakan 15 ribu orang turun ke jalan di Madrid. Adapun koordinator demonstrasi mengatakan 10 kali lebih banyak yang turun ke jalan ibu kota.

Di Barcelona pemerintah setempat mengeklaim perkiraan 12 ribu orang ikut aksi protes. Sebaliknya pihak demonstran menjelaskan bahwa ada lebih dari 100 ribu orang ikut aksi pada Sabtu, 5 April 2025. 

Tuntutan Demonstran

Saat demonstrasi berlangsung pengunjuk rasa membawa poster bertuliskan “Akhiri bisnis perumahan” dan “Potong sewa 50 persen”, sebagai bentuk kritik terhadap pasar properti yang dinilai tidak berkelanjutan dan penuh spekulasi.

Para penyewa juga mengancam akan melakukan mogok bayar sewa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Juru bicara Asosiasi Penyewa Madrid Valeria Racu mendesak 500 ribu rumah tangga yang masa sewanya habis pada 2025 agar melawan penggusuran.

Butuh 500 Ribu Rumah Baru

Bank Sentral Spanyol memperkirakan negara membutuhkan sekitar 500 ribu rumah baru. Adapun yang saran yang diajukan yakni reformasi hukum pertanahan, penyederhanaan birokrasi, pengurangan beban pajak perumahan yang saat ini sebesar 25 persen. Hal lainnya penghentian penyewaan jangka pendek untuk turis di kota-kota besar dan kawasan pesisir.

Sikap Pemerintah

Menanggapi krisis perumahan, pemerintah koalisi kiri yang berkuasa telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi krisis ini. Namun upaya tersebut dinilai masih belum cukup. Salah satu kebijakan yang baru dihentikan adalah program visa emas yang memberikan izin tinggal permanen kepada investor asing yang membeli properti senilai minimal 500 ribu euro. Program ini dihentikan pada 3 April, setelah sejak 2013 memberikan manfaat kepada sekitar 15 ribu investor asing.

Harga Sewa Naik 2 Kali Lipat

Dikutip dari Al Jazeera, data dari situs properti Idealista menunjukkan harga sewa rata-rata di Spanyol naik dua kali lipat. Adapun harga rumah membengkak 44 persen dalam satu dekade belakangan. Angka yang terlalu jauh melampaui pertumbuhan gaji rata-rata pekerja di Spanyol.

Rata-rata harga sewa per meter persegi kini mencapai 13,5 euro. Di tengah tren urbanisasi dari kota kecil ke perkotaan besar, anak-anak muda di Spanyol kini banyak pindah ke wilayah pinggiran akibat mahalnya harga sewa dan rumah di pusat kota.

Sita Planasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Destinasi Terbaik untuk Digital Nomad Tahun 2025 dari Spanyol hingga Curacao

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus