Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan khusus Israel berhasil membebaskan 2 warganya yang disandera Hamas di Rafah, Senin dini hari, 12 Faberuari 2024, setelah menewaskan tiga penjaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun korban di luar gedung tempat penyanderaan sampai 74 orang tewas. Mereka adalah sebagian besar warga sipil yang mengungsi ke Rafah setelah bagian lain dari Gaza hancur diserang Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut kronologi yang dirilis kantor berita AP, Selasa, pembebasan sandera dibarengi dengan serangan Israel ke pumukiman sipil dan kamp pengungsi. Hal ini juga terlihat dari video yang dirilis militer Israel seperti dikutip Times of Israel.
Video rekaman dari udara itu memperlihatkan gerakan sejumlah anggota pasukan ke sebuah bangunan dan pada saat bersamaan terlihat pengeboman sekitar dua blok dari bangunan tempat sandera ditahan.
Serangan membabi buta itu menimbulkan kekacauan dan berhasil mengalihkan perhatian Hamas dari gedung tempat penahanan sandera Israel.
Berikut adalah gambaran bagaimana penggerebekan itu terjadi:
Pukul 01:49 — Pasukan khusus Israel menyerbu sebuah apartemen lantai dua di Rafah tempat para sandera ditahan. Militer mengatakan tentara menggunakan tubuh mereka sendiri untuk melindungi kedua sandera ketika terjadi baku tembak dengan para penculiknya.
01:50 — Segera setelah dimulainya operasi, pesawat tempur dan helikopter serang Israel melancarkan serangkaian serangan udara untuk memberikan perlindungan. Serangan tersebut meratakan beberapa blok pemukiman di sebuah kamp pengungsi yang dibangun sejak perang tahun 1948 seputar pendirian negara Israel.
02:30 — Laporan pertama mengenai korban warga Palestina akibat serangan Israel.
03:14 — Para sandera yang dibebaskan, Fernando Simon Marman, 60 tahun, dan Louis Har, 70, tiba di Rumah Sakit Sheba di Israel tengah dengan helikopter dari Gaza. Mereka dipeluk oleh kerabatnya, yang mengatakan bahwa mereka dalam kondisi fisik yang baik.
05:30 — Rumah sakit di Rafah mengonfirmasi 20 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.
09:59— Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut pulang para sandera dan memuji pasukan yang menyelamatkan mereka dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
10:17— Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 67 warga Palestina tewas dalam operasi tersebut, dan jumlah korban kemungkinan akan bertambah seiring dengan berlanjutnya upaya pemulihan.
Terakhir, korban tewas bertambah menjadi 74 orang, yang 70 persennya warga sipil.