Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Donald Trump Ingin Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

Presiden terpilih AS Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial dua pekan sebelum dilantik. Ia ingin mengganti nama Teluk Meksiko.

8 Januari 2025 | 19.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, ditemani istrinya Melania, menghadiri acara Malam Tahun Baru di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, 31 Desember 2024. REUTERS/Marco Bello

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump ingin mengganti nama Teluk Meksiko. Ia juga tak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Terusan Panama dan kekuatan ekonomi guna mengakuisisi negara tetangganya, Kanada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejak kami memenangkan pemilu, persepsi seluruh dunia berubah. Orang-orang dari negara lain menelepon saya. Mereka berkata, 'Terima kasih, terima kasih,'" kata Trump saat memaparkan agendanya untuk empat tahun mendatang, seperti dilansir dari NDTV

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump yang berasal dari Partai Republik itu telah mengumpulkan para wartawan di rumahnya di Florida selatan untuk mengumumkan investasi Emirat sebesar US$ 20 miliar dalam teknologi AS. Namun pernyataannya dengan cepat berubah menjadi kata-kata kasar bergaya rapat umum saat ia kembali ke tema kampanye yang sudah dikenal.

Miliarder itu mengumumkan bahwa ia akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika." Ia juga mengancam Meksiko dengan tarif masuk ke AS dalam jumlah besar jika negara itu tidak menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal.

"Kami akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, yang memiliki bunyi yang indah," katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa "Itu tepat. Dan Meksiko harus berhenti mengizinkan jutaan orang masuk ke negara kami."

Ia menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk merebut Greenland dan Terusan Panama, yang keduanya telah lama diidamkan. Ia mengkritik almarhum Jimmy Carter yang baru saja mengizinkan penyerahan kendali jalur air Amerika Tengah itu kepada warga lokal saat ia menjadi presiden.

Ketika ditanya apakah ia akan menggunakan kekuatan militer untuk menundukkan Kanada, presiden terpilih tersebut berkata tidak. Namun ia mengatakan akan menggunakan kekuatan ekonomi. Ia menambahkan bahwa menghilangkan perbatasan AS-Kanada yang dibuat secara artifisial akan menjadi keuntungan bagi keamanan nasional.

Seperti banyak pernyataan Trump, sulit untuk memisahkan humor atau kemegahan dari kebijakan yang sebenarnya. Namun pernyataan tersebut akan dilihat sebagai meningkatnya retorika Trump terhadap perluasan wilayah dan meremehkan tetangganya.

Perdana Menteri Justin Trudeau dan Menteri Luar Negeri Melanie Joly langsung menanggapi pernyataan Trump. Mereka mengatakan Kanada tidak akan pernah mundur atas ancaman Trump.

Dibangun oleh Amerika Serikat, Terusan Panama diserahkan kepada negara Amerika Tengah itu seperempat abad yang lalu. Presiden Jose Raul Mulino telah menolak untuk melakukan negosiasi atas kendalinya.

"Lihat, Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Terusan itu dioperasikan oleh Cina, Cina! Dan kita memberikan Terusan Panama kepada Panama, bukan kepada Cina," kata Trump. "Dan mereka telah menyalahgunakannya, mereka telah menyalahgunakan pemberian itu."

Trump juga telah mengusik Eropa dengan usulan untuk membeli Greenland, sebuah pulau yang berbatasan dengan medan pertempuran geopolitik Arktik. Ia memandang Greenland sebagai wilayah penting bagi keamanan AS.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus