Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kuwait Akan Evaluasi Lagi Skema Pemberian Bantuan ke Negara Berkembang dan Kawasan

Kementerian Luar Negeri Kuwait pada Kamis, 9 Februari 2023, mengungkap Kuwait sedang mempertimbangkan kebijakan memberikan bantuan

10 Februari 2023 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Emir Kuwait yang baru, Sheik Nawaf al-Ahmad al-Sabah saat ikuti pengambilan sumpah jabatan di parlemen, di kota Kuwait, Kuwait, 30 September 2020. Sheikh Nawaf menduduki jabatan pemerintahan pertamanya pada 21 Februari 1961 sebagai gubernur di Governorat Hawalli. Pada 19 Maret 1978 ia diangkat menjadi Menteri pertahanan, dan pada 26 Januari 1988 menjadi Menteri Pertahanan. Kuwait News Agency/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Kuwait pada Kamis, 9 Februari 2023, mengungkap Kuwait sedang mempertimbangkan kebijakan memberikan bantuan pada negara-negara Arab dan negara-negara berkembang. Caranya, lewat Kuwait Fund for Arab Economic Development.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada sejumlah perkembangan di level internasional yang membutuhkan pertimbangan mekanisme pendanaan dan manfaat dari program pendanaan untuk menjaga kepentingan nasional kita,” kata Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, Menteri Luar Negeri Kuwait, dalam sebuah rekaman video yang dikirim dari Kementerian Luar Negeri Kuwait.

    

Menteri Luar Negeri Al-Sabah tidak secara spesifik menyebut perubahan apa saja di level internasional yang dimaksudnya. Kementerian Luar Negeri Kuwait pun belum mau menanggapi pertanyaan wartawan saat ditanya lebih dalam perihal ini.

 

Usulan perubahan kebijakan oleh Kuwait mengikuti jejak yang dilakukan Kementerian Keuangan Arab Saudi pada bulan lalu. Ketika itu, Kementerian Keuangan Arab Saudi mengumumkan telah mengubah cara untuk menolong para sekutu-sekutunya dan akna membuat reformasi dalam mengucurkan bantuan, ketimbang memberikan hibah langsung dan deposito tanpa syarat.

 

Sebelumnya pada awal pekan lalu, surat kabar asal Kuwait Al-Qabas mewartakan kebijakan baru untuk pendanaan dari Kuwait akan berupa pemberian uang pinjaman pada sejumlah negara dengan imbalan mereka harus mau mendukung Kuwait dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB atau memberikan dukungan politik pada Kuwain untuk sejumlah isu.

 

Pemberitaan Al-Qabas itu berdasarkan sejumlah sumber yang tidak mau dipublikasi, yang juga menyebut kebijakan pemberian pinjaman secara cuma-Cuma akan ditinjau lagi. Kuwait juga akan mengevaluasi lagi program-programnya yang murni kemanusiaan, yang benar-benar tidak membawa agenda apapun.

    

Kuwait Fund for Arab Economic Development didirikan pada 1961 yang telah mengucurkan sejumlah pinjaman lunak, jaminan, hadiah dan bantuan teknis. Namun lembaga ini tidak memberikan bantuan keuangan untuk menambal anggaran pengeluaran. Kuwait lewat lembaga itu, telah menggelontorkan lebih dari seribu pinjaman pada 105 negara dengan total nilai USD 21,9 miliar (Rp 331 triliun).

    

 

Sumber: english.alarabiya.net

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus