Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari Al Jazeera, Taliban melarang siswa perempuan Afghanistan untuk kuliah atau mengakses universitas hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sebuah surat menginstruksikan universitas negeri dan swasta Afghanistan untuk segera menangguhkan akses ke siswa perempuan, sesuai dengan keputusan Kabinet. Surat ini dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban pada Selasa, 20 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Anda semua diinformasikan untuk segera melaksanakan perintah penangguhan pendidikan perempuan tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tulis surat yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Neda Mohammad Nadeem.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pejabat Taliban mengatakan bahwa larangan pendidikan menengah hanya bersifat sementara. Kemudian, mereka juga mengatakan beberapa alasan penutupan, mulai dari kurangnya dana hingga waktu yang dibutuhkan untuk merombak silabus sesuai ajaran Islam.
Seorang ibu dari seorang mahasiswa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan pada Al Jazeera, mengatakan bahwa putrinya meneleponnya sambil menangis ketika mendengar surat itu. Ia khawatir tidak dapat lagi melanjutkan studi kedokterannya di Kabul, ibukota Afghanistan.
Selain pelarangan untuk mengakses universitas, sebelumnya, Taliban juga mengumumkan aturan-aturan lain yang ditujukan untuk perempuan Afghanistan. Pada 26 Desember 2021, Al Jazeera melaporkan bahwa perempuan Afghanistan yang bepergian jauh harus didampingi oleh kerabat dekat lelaki. Lebih spesifik, aturan ini berlaku untuk bepergian dengan jarak lebih dari 72 km.
“Wanita yang bepergian lebih dari 72 km (45 mil) tidak boleh ditawari tumpangan jika mereka tidak ditemani oleh anggota keluarga dekat,” kata juru bicara kementerian Sadeq Akif Muhajir. Lebih lanjut, disebutkan bahwa pendamping harus laki-laki.
Kemudian, minggu sebelumnya, kementerian meminta saluran televisi Afghanistan untuk berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan aktor wanita. Ia juga mengimbau jurnalis TV perempuan untuk mengenakan jilbab saat presentasi.
Aturan lain Taliban yang ditujukan untuk perempuan Afghanistan adalah larangan perempuan untuk pergi ke pusat kebugaran (gym) dan taman. Larangan ini dikeluarkan pada 10 November 2022 dan, menurut Mohammed Akef Mohajer, juru bicara kementerian yang ditunjuk Taliban, mulai berlaku pada pekan tersebut.
RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.