Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Filipina
Rujuk Pemerintah-Partai Komunis Filipina
Pekan silam, wakil pemerintah Filipina berunding dengan pihak National Democratic Front (NDF, Partai Komunis Filipina), di Oslo, ibu kota Norwegia. Perundingan ini merupakan upaya mengakhiri konflik pemerintah dan pihak komunis di negeri itu selama 32 tahun.
Perundingan itu adalah wujud dari tekad Presiden Gloria Macapagal-Arroyo menghidupkan kembali pembicaraan yang macet dengan pihak NDF sejak 1999. Saat itu NDF menuduh pemerintahan Estrada melanggar kesepakatan awal pada 1992. Pihak NDF menuntut redistribusi kepemilikan tanah, nasionalisasi industri-industri dasar, perubahan politik dan konstitusi sebagai "harga" untuk menyudahi pemberontakan. Juga, pemutusan total ikatan militer dengan Amerika dan pengunduran diri dari World Trade Organization (WTO)
Dalam rangka rujuk, Presiden Arroyo telah mengizinkan kepulangan beberapa tokoh komunis dari pengasingan mereka di Belanda. Ia juga membebaskan 12 anggota NPA dari bui.
Peru
Salah Tembak Pesawat
Hubungan Amerika Serikat dengan Peru memanas menyusul insiden salah tembak pesawat, pekan lalu. Sebuah jet A-37 milik Angkatan Udara Peru menembak pesawat Cessna 185 yang diduga mengangkut para penyelundup heroin. Ternyata, pesawat kecil itu ditumpangi keluarga misionaris Amerika, Jim dan Veronica Bowers. Keluarga itu dalam perjalanan pulang ke tempat dinas mereka di pedalaman Amazon.
Hujan tembakan itu menyebabkan Veronica Bowers dan putrinya, Charity Bowers, 7 bulan, tewas. Sedangkan Jim Bowers dan Cory Bowers, 6 tahun, selamat. Pilot Cessna, Kevin Donaldson, mengalami luka serius di kakinya tapi berhasil mendaratkan pesawat di Sungai Amazon. "Mereka mencoba membunuh kami," ujar Donaldson dengan marah.
Tim gabungan Peru-AS telah memulai penyelidikan insiden ini di Pebas635 kilometer timur laut ibu kota Peru, Limatempat pesawat didaratkan. Kedua negara itu memang terikat perjanjian kerja sama pengawasan udara untuk perdagangan obat bius sejak 1992. Perjanjian itu menetapkan, pesawat AWAC Amerika bertanggung jawab atas pengawasan udara, sedangkan eksekusi dilakukan oleh Angkatan Udara Peru.
Sejak 1995, 30 pesawat milik sindikat obat bius telah ditembak jatuh. Namun, kini Senat Amerika dan Presiden Bush bermaksud meninjau kembali perjanjian tersebut. Sebuah sumber CIA (Central Intelligence of America, Dinas Rahasia Amerika) menyebutkan Angkatan Udara Peru bertindak tak sesuai dengan prosedur identifikasi pesawat.
Kolombia
Gembong Heroin Disergap
Luiz Fernando Da Costa, 34 tahun, menyerah di bawah todongan 70 moncong senapan mesin tentara khusus Kolombia, pekan lalu. "Jangan tembak, saya warga Brasil," ujarnya. Dari sebuah sudut hutan dekat Marandua di perbatasan Brasil-Kolombia, Da Costa muncul sembari mengangkat tangan.
Da Costa atau Fernandinho Beira Mar adalah raja candu asal Brasil. Tentara khusus Kolombia memburunya begitu ada informasi bahwa ia tengah "berbisnis" dengan para komandan The Revolutionary Armed Forces of Colombia (FARC)kelompok gerilya terbesar di negeri itu. Dan Da Costa bisa disergap.
Tentara Kolombia menuduhnya mengirim kokain senilai US$ 1 juta (Rp 10 miliar pada kurs Rp 10 ribu per dolar AS) ke Eropa dan Amerika, juga menyetor "upeti" US$ 500 per kilo hasil kokain ke FARC dengan kompensasi senjata dan amunisi. Atas permintaan Menteri Kehakiman Brasil, Jose Gregori, Da Costa diekstradisi ke negaranya sehari kemudian. Da Costa pernah melarikan diri dari Penjara Belo Horizonte di Brasil pada 1996, setelah dihukum 21 tahun penjara karena perdagangan obat bius dan pembunuhan.
Timor Loro Sa'e
Kirsty Sword Gusmao Ditusuk
Empat garong menyerang dan melukai Kirsty Sword Gusmao, Selasa pekan lalu, di Hera, sekitar 10 kilometer ke arah timur Dili. Istri pemimpin Timor Loro Sa'e, Xanana Gusmao, itu tengah bersantai di Pantai Hera bersama ibu dan bayi lelakinya. Tatkala mereka kembali ke mobil, seseorang tak dikenal mendekat dan merebut kunci mobil Kirsty. "Penyerangnya memukul wajahnya dua kali, kemudian menusuk pahanya dengan obeng," Ines Almeida, juru bicara CNRT (Conselho Nacional Resistensia de Timorense, Dewan Pembebasan Nasional Timor Leste), menjelaskan musibah tersebut.
Keempat garong itu cepat saja merampas tas, telepon genggam, bahkan perlengkapan bayi, sebelum kabur. Relawan internasional menemukan korban beserta ibu dan bayinya di pantai. Xanana Gusmao, yang menjemput istrinya di tempat kejadian, mengaku belum mengetahui latar belakang ataupun pelaku penyerangan tersebut. Penggarongan dan kekerasan terhadap warga asingkini berjumlah 10 ribu orangterutama wanita, belakangan meningkat di Timor Loro Sa'e.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo