Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Myanmar Pemberontak Remaja Menyerah
Salah satu dari saudara kembar pemimpin kelompok etnis pemberontak Serdadu Tuhan, Johny Htoo, menye-rah pada pemerintah militer Myanmar, sebagaimana yang dilaporkan radio dan televisi pemerintah, Selasa malam. Johny dan delapan anggota kelompok itu meninggalkan kamp pengungsi di Thailand pada awal Juli lalu dan menyerah pada komando militer wilayah tenggara Myanmar. Pada akhir 1990-an, Johny dan saudara kembarnya, Luther Htoo, adalah pemimpin karismatis etnis mino-ritas Karen beragama Kristen yang mengobarkan pemberontakan melawan junta militer Myanmar di wilayah timur.
Mereka memperoleh status ”sakti” setelah keduanya ini berhasil memukul balik serangan pasukan Myanmar yang menyerbu desa mereka pada 1997. Si kembar Htoo dipercaya kebal peluru dan ranjau darat. Kini usia me-reka 18 tahun.
Thailand Anggota KPU Dihukum
Hakim menyatakan tiga anggota komisi pemilu Thailand terbukti bersalah, Se-lasa pekan lalu, karena membolehkan kandidat yang tak masuk kualifikasi ikut pe-milu. Vonis terhadap ketiga-nya, Vasana Puemlarp, Pri-nya Nakchudtree, dan Virachai Na-ewboonnien, meru-pa-kan pu-kulan bagi Perdana Menteri Thaksin Shina-wa-tra, ka-rena ketiganya diang-gap sebagai pendukung Thak-sin dalam pemilu yang diboi-kot partai oposisi pada April -lalu. ”Komisi pemilu menye-leng-garakan pemilu secara -ti-dak jujur. Mereka dinya-ta-kan -ber-salah dan dihukum empat tahun penjara,” demikian pernyataan pengadilan. Pemilu 2 April yang dime-nangkan oleh Partai Thai itu dianulir Mah-kamah Konstitusi. Pemi-lu baru di-agendakan pada 15 Oktober mendatang.
Rusia Chavez Borong Senjata
Presiden Venezuela Hu-go Chavez menandatangani -kontrak pembelian pesawat jet- tempur dan senjata tempur di Moskow, Kamis pekan lalu. Chavez memborong 30 jet tempur SU-30 dan 30 helikopter senilai US$ 1 mi-liar, dan membelanjakan miliar-an dolar untuk membeli 100 ribu senjata tempur Kalashnikov. Chavez juga berniat membangun pabrik senjata itu di Venezuela. Total belanja senjata Chavez diperkirakan US$ 3 miliar. ”Saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Putin untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan Venezuela,” ujar Chavez.
Amerika meminta Rusia membatalkan kontrak itu. Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Tom Casey, penjualan senjata itu akan merusak stabilitas regional Amerika Latin. Tapi Moskow menolak. Chavez membeli senjata dari Rusia dan Spanyol karena Amerika menghentikan penjualan senjata kepada Venezuela.
Libya Melucuti Uranium Libya
Pemimpin Libya Muammar Qadhafi mengakui bahwa Libya pernah nyaris memiliki senjata nuklir. Pernyataan Qadhafi yang dirilis kantor be-rita Libya, Jana, Senin pekan lalu, merupakan pengakuan resmi pertama kali pemerintah Libya tentang upaya memproduksi senjata nuklir. Namun, sejak Qadhafi menyatakan takluk pada tekanan musuh besarnya, Amerika Serikat, Libya bersedia melucuti komponen pembuat senjata nuklirnya pada 2003. Sejak itu Amerika membo-yong semua komponen pembuat senjata nuklir dari pusat riset nuklir Libya, Tajoura Research Center, termasuk 3 kilogram uranium kelas satu yang sudah diperkaya.
Prancis Akibat Gelombang Panas
Gelombang panas hingga Kamis pekan lalu mengakibatkan 64 orang tewas di seantero Prancis. Rata-rata temperatur di atas 35 Celsius. Sebanyak 40 korban berusia di atas 75 tahun. Seorang perempuan tua berusia 90 tahun ditemukan tewas dengan suhu tubuh 41 derajat Celsius di Orly, kota dekat Pa-ris, Selasa pekan lalu. Celaka-nya, saat ini sedang berlangsung pemogokan dokter yang menuntut kenaikan gaji.
Pejabat kesehatan Prancis khawatir tak mampu mena-ngani korban gelombang panas yang pernah menewaskan 15 ribu orang pada 2003. Di California, Amerika Serikat, gelombang panas yang sudah berlangsung selama 12 hari menewaskan 98 orang. Di Fresno County, mesin pen-di-ngin berisi orang yang menyejukkan tubuh. ”Tak pernah terjadi seperti ini. Ini be-nar-benar tragis,” ujar Lora-lee Cervantes, petugas medis.
RFX (AP, Reuters, BBC)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo