Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahathir Mohamad Akan Kurangi Silabus Agama di Sekolah Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan akan mengurangi pendidikan agama dalam silabus sekolah-sekolah Malaysia

22 Desember 2018 | 18.00 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendorong Malaysia agar menjadi masyarakat tanpa uang tunai. Gagasan ini bagian dari upaya untuk membuat tindak kejahatan korupsi semakin sulit. Sumber: Razak Ghazali/malaymail.com
Perbesar
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendorong Malaysia agar menjadi masyarakat tanpa uang tunai. Gagasan ini bagian dari upaya untuk membuat tindak kejahatan korupsi semakin sulit. Sumber: Razak Ghazali/malaymail.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan akan mengurangi pendidikan agama dalam silabus sekolah-sekolah Malaysia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal ini diungkapkan Mahathir saat berbicara di almamaternya, Sultan Abdul Hamid College, pada Jumat kemarin, menurut laporan Malay Mail, 22 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mahathir mengungkapkan pembelajaran agama mengurangi kemampuan dalam mata pelajaran lain yang diperlukan untuk mencari pekerjaan.

"Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekarah sekolah negara telah menjadi sekolah agama," kata Mahathir. Mereka belajar Islam dan tidak belajar yang lainnya. Akibatnya, mereka yang lulus tidak mahir dalam mata pelajaran yang dibutuhkan untuk mereka mencari pekerjaan, tapi mereka menjadi ulama yang cakap."

Mahathir Mohamad berbicara di Sultan Abdul Hamid College, Jumat 21 Desember 2018.[The Sun Daily]

Menurut Mahathir, sistem sekolah sekarang menghasilkan banyak cendikiawan agama atau ulama, tapi ketika terlalu banyak ulama, mereka selalu selalu berbeda pendapat satu sama lain, dan menyesatkan pengikut dan bertengkar satu sama lain. Karena alasan itu, Mahathir ingin kurikulum sekolah diubah.

"Tapi kita butuh menguasai seluruh mata perlajaran, karena jika kita ingin maju, rakyat Malaysia harus terdidik, bukan hanya membaca Al Quran, tetapi juga bahasa lain. Jika kita tidak melakukan demikian, maka kita akan mundur," tutur Mahathir.

Malaysia menekankan pentingnya mahir dalam bahasa Inggris. Menurutnya bahasa Inggris bukan hanya untuk orang Inggris, tapi bahasa Inggris adalah bahasa Universial, dikutip dari Free Malaysia Today.

Mahathir menegaskan akan tetap memberlakukan studi agama tetapi tidak sebanyak sebelumnya. Mahathir Mohamad mengatakan kemungkinan sekolah negeri Malaysia hanya akan memberlakukan dua atau tiga pertemuan mata pelajaran agama dalam sepekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus