Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Maladewa Larang Masuk Warga Israel, Protes Genosida Gaza

Maladewa melarang masuknya warga Israel ke kepulauan wisata mewah itu sebagai solidaritas terhadap Palestina

15 April 2025 | 20.00 WIB

Ilustrasi Maldives. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi Maldives. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Maladewa mengumumkan pada Selasa 15 April 2025 melarang masuknya warga Israel ke kepulauan wisata mewah tersebut sebagai "solidaritas yang tegas" dengan rakyat Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu meratifikasi undang-undang tersebut tak lama setelah disetujui oleh parlemen pada Selasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ratifikasi tersebut mencerminkan sikap tegas pemerintah dalam menanggapi kekejaman yang terus berlanjut dan tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina," kata kantornya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Arab News.

"Maladewa menegaskan kembali solidaritasnya yang tegas dengan perjuangan Palestina." Larangan tersebut akan segera diberlakukan, kata juru bicara kantor Muizzu.

Maladewa, sebuah republik Islam kecil dengan 1.192 pulau karang yang berlokasi strategis, terkenal dengan pantai berpasir putih yang terpencil, laguna biru kehijauan yang dangkal, dan tempat liburan bergaya Robinson Crusoe.

Data resmi menunjukkan bahwa hanya 59 wisatawan Israel yang mengunjungi kepulauan tersebut pada Februari, di antara 214.000 kedatangan asing lainnya. Maladewa telah mencabut larangan sebelumnya terhadap turis Israel pada awal 1990-an dan sempat memulihkan hubungan pada 2010.

Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa telah menekan Muizzu untuk melarang warga Israel sebagai pernyataan penentangan terhadap genosida Gaza.

Kementerian Luar Negeri Israel tahun lalu mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Maladewa.

Israel melakukan genosida di Gaza meletus setelah kelompok pejuang Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. 1.218 orang dilaporkan tewas berdasarkan data resmi Israel.

Mantan menteri pertahanan Yoav Gallant mengakui dalam sebuah wawancara bahwa sejumlah korban tewas akibat serangan helikopter Apache Israel, menyusul Arahan Hannibal, sebuah aturan yang melarang warga Israel diculik musuh dalam kondisi hidup.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Ahad bahwa sedikitnya 1.613 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret, ketika Israel melanggar gencatan senjata. Akibatnya, jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang dimulai menjadi 50.983 warga, mayoritas perempuan dan anak-anak Palestina.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus