Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas maritim Malaysia menemukan peluru meriam yang diyakini berasal dari Perang Dunia Kedua di sebuah kapal barang China yang ditahan pada akhir pekan karena berlabuh di perairan tanpa izin, Senin, 29 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penemuan itu terjadi di tengah laporan bahwa penjarah harta karun menargetkan dua bangkai kapal Perang Dunia Kedua Inggris di lepas pantai Malaysia - HMS Prince of Wales dan HMS Repulse - yang ditenggelamkan torpedo Jepang pada 1941, hanya tiga hari setelah serangan dahsyat di Pearl Harbour di Hawaii.
Menyusul laporan aktivitas pencarian benda bersejarah secara ilegal, Museum Nasional Angkatan Laut Kerajaan Inggris pekan lalu mengatakan "tertekan dan prihatin atas vandalisme yang tampak untuk keuntungan pribadi" terhadap dua bangkai kapal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pertahanan Inggris mengutuk "penodaan" kuburan militer maritim itu, kata BBC pada hari Sabtu.
Sebuah kapal yang terdaftar di Fuzhou, China dan membawa 32 awak tidak bisa menunjukkan izin berlabuh selama pemeriksaan rutin di perairan negara bagian Johor, Malaysia selatan, Minggu, kata Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA).
Pihak berwenang menemukan besi tua dan peluru meriam di kapal setelah pemeriksaan lebih lanjut.
Peluru-peluru itu dapat dikaitkan dengan penyitaan terpisah oleh polisi di dermaga Johor minggu lalu atas sejumlah artileri era Perang Dunia Kedua yang belum meledak.
Barang-barang itu mungkin diambil dari HMS Prince of Wales, kata MMEA, yang menambahkan pihaknya bekerja sama dengan Departemen Warisan Nasional Malaysia dan lembaga lain untuk mengidentifikasi amunisi yang ditemukan.
REUTERS