Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Marah pada Inggris, Cina Ogah Akui Paspor BNO Warga Hong Kong

Keputusan Inggris memberikan visa baru bagi warga Hong Kong membuat Cina murka

30 Januari 2021 | 05.00 WIB

Marah pada Inggris, Cina Ogah Akui Paspor BNO Warga Hong Kong
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Inggris memberikan visa baru bagi warga Hong Kong membuat Cina murka. Pemerintah Cina menegaskan tidak akan mengakui paspor British National Overseas atau BNO sebagai dokumen perjalanan yang valid mulai 31 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Inggris mencoba mengubah sejumlah besar orang Hong Kong menjadi warga negara Inggris kelas dua. Ini benar-benar mengubah sifat asli BNO," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 29 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inggris dan Cina telah berdebat selama berbulan-bulan setelah pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong yang dinilai sebagai upaya pembungkaman para aktivis pro demokrasi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memandang bahwa aturan tersebut melanggar kebebasan warga Hong Kong. Sehingga, ia pun menawarkan perlindungan jangka panjang kepada hampir 3 juta penduduk Hong Kong yang berhak mendapatkan paspor BNO mulai 31 Januari.

"Saya sangat bangga bahwa kami telah membawa rute baru ini bagi Hong Kong BNO untuk tinggal, bekerja, dan membuat rumah mereka di negara kita," kata Boris Johnson.

Skema tersebut memungkinkan pengguna paspor BNO asal Hong Kong untuk tinggal, belajar dan bekerja di Inggris selama lima tahun dan akhirnya dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Baca juga: Hong Kong Cabut Aturan Lockdown di Distrik Kowloon

FRISKI RIANA | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security-britain-china/uk-offers-hong-kong-residents-route-to-citizenship-angering-china-idUSKBN29Y0RJ?il=0

 

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus