Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018. Laporan Al Jazeera, Senin, menyebutkan, sedikitnya dua staf perusahaan minyak itu tewas dan dua pelaku serangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jumlah korban sejauh ini dua tewas dari staf NOC dan dua penyerang," kata Ahmed Ben Salim, juru bicara Pasukan Khusus Libya, kepada kantor berita Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Khalifa Haftar, Aguila Saleh Issa dan Perdana Menteri Libya, Fayez al-Sarraj. Reuters
Pasukan pemerintah Libya yang didukung oleh PBB, usai serangan, menunjukkan foto satu kaki yang diyakini miliki salah satu pria bersenjata yang meledakkan dirinya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Libya Brigadir Jenderal Abdul Salam Ashour, mengatakan kepada Associated Press, para pria bersenjata itu mengambil beberapa orang untuk dijadikan sandera. "Pasukan kami akan mengejar dan menyelamatkan para sandera," ucap Ashour.
Hingg saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab.
Pejabat di Libya menerangkan, sedikitnya satu ledakan menghantam gedung segera setelah penyerang masuk ke dalam gedung dan mulai mengeluarkan tembakan acak melalui lantai bawah.Ketujuh wanita yang tergabung dengan ISIS dari Libya saat tiba di Bandara Khartoum, Sudan, 5 April 2018. Para perempuan pergi ke Libya pada 2014 dan 2015 untuk bergabung dengan kelompok ekstremis ISIS. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Foto yang diunggah di media soal menunjukkan pasukan pemadam kebakaran mencoba mengevakuasi staf perusahaan tersebut dari lantai gedung paling tinggi. "Tampak pula sejumlah orang cedera di tempat kejadian."
Serangan pada Senin itu datang lebih dari sepekan setelah gencatan senjata antarkelompok militer bubar di Tripoli. Perselisihan antara kelompok bersenjata di Libya terus bergolak sejak penggulingan Muammar Gadhafi pada 2011.