Mati bersama

"SETELAH komunisme, apa?" Demikian kalimat perpisahan jurnal Problems of Communism, yang sejak akhir Juni ini tak akan lagi mengunjungi pembacanya. Ia ikut mati mengikuti jejak kematian komunisme. Lonceng kematian itu dikatakan sendiri oleh redakturnya, Wayne Hall: "Kita sedang berada pada bagian sangat penting dari suatu periode transisi politik. Karena itulah energi kita sebaiknya digunakan untuk mempromosikan perubahan yang telah lama kita idamidamkan. " Problems of Communism telah dengan setia mengunjungi pembacanya sejak 1952, ketika ketegangan perang dingin sedang meningkat. Ia diterbitkan oleh USIS (dinas penerangan pemerintah Amerika), tapi tidak mencerminkan pendapat resmi AS. Pada setiap penerbitan ia memuat serangkaian analisa tentang segala macam segi yang sedang terjadi di negaranegara komunis. Biasanya tulisan yang keluar dari buah pikiran para pakar komunis itu sangat informatif. Jurnal bertiras 20.000 ini, anehnya, lebih dikenal di luar Amerika daripada di tempatnya diterbitkan. Ini mungkin karena di luar Amerika ia dibagikan secara cumacuma, di Amerika harus dibeli.