SEPERTI Jenderal Suchinda, Anand Panyarachun yang ditunjuk Raja Bhumibol Adulyadej sebagai perdana menteri Muangthai yang baru pernah bersumpah tak akan menjadi kepala pemerintahan. Bedanya, Suchinda disambut protes, Anand disambut dengan gembira. Mengapa Anand, padahal isu yang luas tersebar adalah Somboon Raong, ketua Partai Chart Thai? Dan karena itu Chart Thai, Rabu sore pekan lalu, sudah menyiapkan sebuah pesta, bahkan Somboon terus berlatih memberikan hormat pada Raja. Inilah pilihan Ketua Majelis Rendah Arthit Urairat berdasarkan ucapan Raja sewaktu menerima Suchinda dan Chamlong. Kata Raja waktu itu, "Ketua Dewan Penasihat dan Penasihat Prem adalah phuyai (sesepuh terhormat) yang siap memberi nasihat dan bantuan demi negara tercinta. Saya mohon ada kerja sama dalam usaha membangun negara." Dengan kata lain, Anand adalah pilihan bersama antara Prem dan Arthit. Anand, 60 tahun, yang pernah menjadi duta besar untuk Amerika dan menteri luar negeri, segera bekerja dan Ahad kemarin tersusunlah kabinet baru yang sebagian besar menterinya adalah teknokrat. Tapi tugas Anand terberat adalah membubarkan parlemen, dan kemudian mengadakan pemilu lagi untuk menentukan perdana menteri baru terpilih, dalam enam bulan dari sekarang. Itu berarti hasil pemilu lalu dianggap tak berlaku. Itu soalnya bila Samakhitham, partai yang menang dalam pemilu lalu, protes. Tapi terlambat, agaknya. Yuli Ismartono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini