Sandiwara qadhafi?

MUAMMAR Qadhafi mulai dikritik dari dalam. Pekan lalu pers Libya, yang pada kenyataannya dikontrol pemerintah, mengeluarkan tulisan yang menyerang kebijaksanaan Sang Kolonel, dalam bentuk tajuk rencana pada koran mingguan Al Jamahiriya. Editorial: "Kami katakan kepada Anda bahwa Anda bebas untuk memperkuat pertalian bangsa Arab dan Islam," tulis koran itu. Tapi, kata koran itu lagi, tangan Amerika ada di Timur Tengah dan lebih baik bagi Libya untuk bekerja sama dengan Amerika. Karena kepentingan nasional Libya ada di atas segalagalanya dan itu hanya bisa dipelihara kalau negara ini berhubungan baik dengan Amerika. Libya tak bersedia menyerahkan dua warganya yang dituduh memasang bom yang menyebabkan meledaknya pesawat Panam 103 di Lockerbie pada 1988. Maka jatuhlah sanksi awal PBB untuk mengisolasi negara Arab radikal itu pada 15 April lalu. Pada mulanya Qadhafi bersikeras mengutuk sanksi PBB ini sebagai didalangi Amerika dan "begundal" Arabnya. Tapi kini Qadhafi mungkin sudah cemas akan ancaman dijatuhkannya sanksi ekonomi total bila dalam empat bulan sejak dijatuhkannya sanksi udara, sanksi awal itu, ia tak juga menyerahkan dua tertuduh pengeboman itu. Maka para pengamat menyangsikan kritik koran tersebut. Itu dipercaya hanya sekadar sandiwara untuk memberi kesan bahwa pendapat umum menginginkan "normalisasi" hubungan dengan Amerika. Agar bila Qadhafi terpaksa menyerah pada tuntutan Amerika, ia tak perlu kehilangan muka.