Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Netizen mempertanyakan liputan tak berimbang media Barat tentang bencana kapal pengungsi di lepas pantai Yunani—yang menyebabkan 82 pengungsi tewas dan lebih dari 500 orang diduga tenggelam—dengan pencarian kapal selam Titanic yang membawa lima penumpang, termasuk dua miliarder asal Inggris dan Pakistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir TRT World pada Kamis 22 Juni 2023, netizen di Twitter menyandingkan gambar viral kapal pukat nelayan yang membawa lebih dari 700 migran yang tenggelam di lepas pantai Yunani Rabu minggu lalu dengan gambar kapal selam Titanic yang hilang. Mereka menyoroti liputan media yang "bias" dan perbedaan signifikan dalam tanggap darurat kedua kasus tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan untuk kapal selam yang hilang di dekat bangkai kapal Titanic dengan liputan media tanpa henti tentang acara tersebut.
Beberapa pengguna Twitter mengatakan mereka frustrasi melihat kapal selam turis yang hilang membawa lima penumpang, termasuk dua miliarder, sedang dicari di Atlantik Utara oleh tanggapan multinasional - yang meliputi pesawat militer Amerika Serikat dan Kanada, kapal penjaga pantai, dan robot.
Sementara ratusan migran yang melarikan diri dari perang dan kelaparan tenggelam di Laut Mediterania hanya mendapatkan tanggap darurat seadanya.
"Saya sangat berharap 5 orang yang mencoba untuk melihat bangkai kapal Titanic diselamatkan. Saya juga bertanya-tanya apa yang terjadi dengan 500 orang pencari suaka yang masih hilang dari kapal yang dibiarkan tenggelam di Yunani," Alan Lester, seorang profesor di University of Sussex dan La Trobe University, menulis di Twitter.
Lester membagikan halaman depan Daily Express dan Daily Mail untuk menyampaikan pesan tersebut.
Wartawan, aktivis, penulis dan lain-lain telah bergabung untuk mengungkapkan kemarahan bagaimana insiden kapal dari Yunani benar-benar dibayangi oleh operasi penyelamatan kapal selam Titanic segera setelah berita tentang hilangnya kapal itu muncul.
"Sangat menarik untuk membandingkan liputan dari lima jiwa malang yang hilang dalam perjalanan ke kapal karam Titanic, dengan 300 lebih orang yang tenggelam ketika sebuah kapal pukat nelayan tenggelam di lepas pantai Yunani pada Rabu," cuit penulis Clodagh Finn.
Kapal pukat itu membawa sebanyak 750 pria, wanita dan anak-anak dari Suriah, Mesir, wilayah Palestina dan Pakistan. Tidak ada jasad baru yang ditemukan sejak hari kecelakaan itu.
Menurut kelompok hak asasi manusia, Penjaga Pantai Yunani mungkin telah mengabaikan sinyal SOS dari kapal tersebut. Sementara beberapa korban selamat menuduh pihak berwenang Yunani terlibat langsung dalam kecelakaan tersebut.
Para penyintas dan kritikus mengatakan intervensi penjaga pantai yang cepat bisa menyelamatkan nyawa karena insiden tersebut memicu perdebatan tentang protokol penyelamatan dan perlakuan terhadap pengungsi di laut.
Liputan Menit demi Menit
BBC, CNN, New York Times, dan banyak situs berita, sementara itu, membuat laporan langsung tentang operasi penyelamatan kapal selam Titanic.
Banyak pembaca mengatakan kapal karam pengungsi di Laut Mediterania dan operasi penyelamatan, meskipun tertunda oleh Yunani, tidak mendapat pembaruan menit demi menit dari outlet media mainstream.
Titan mulai turun pada pukul 08.00 [waktu setempat] pada Minggu dan dijadwalkan muncul kembali tujuh jam kemudian, menurut Penjaga Pantai AS.
Kapal selam yang hilang itu membawa miliarder Inggris Hamish Harding dan taipan Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman, yang juga berkewarganegaraan Inggris. OceanGate Expeditions mengenakan biaya US$250.000 untuk satu kursi di kapal selam.
"Cukup banyak pengamat di Twitter mempertanyakan hierarki berita media dan asimetri antara liputan kapal selam Titanic dan kapal karam migran yang dekat dengan Yunani. Jawaban dari editor?" tulis jurnalis Jean-Paul Marthoz di Twitter.
"Tidak ada yang harus mati. Namun ironisnya, 5 orang kaya [2 di antaranya dari PakISTAN] pergi untuk wisata Titanic kini menjadi berita utama CNN. Sementara 298 orang miskin Pakistan yang tenggelam di Yunani tidak lagi layak untuk dibicarakan sebagai pemeran utama karena darah mereka murah ... ," asisten profesor Umer Hussain mencuit.
Yang lain menjelaskan tentang bagaimana tim penyelamat terburu-buru untuk menyelamatkan penumpang Titan, sementara ratusan pengungsi dilaporkan menunggu berjam-jam di Laut Mediterania dengan harapan mendapat tanggapan darurat yang cepat sebelum kapal mereka tenggelam.
"Milyarder yang telah membayar £250.000 untuk melihat Titanic dengan sedih dan tragis hilang dan itu mendominasi upaya penyelamatan global. Dibandingkan dengan kurangnya terburu-buru untuk menyelamatkan pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kelaparan yang hilang di lepas pantai Yunani….." tulis seorang pengguna @frpaddybyrne.
TRT WORLD