DALAM Konstitusi India tidak ada diskriminasi terhadap kaum
barijan. Di bis ataupun di tempat umum tak ada ketentuan yang
memisahkan mereka dari masyarakat India lainnya. Tapi tradisi
Hindu menempatkan mereka sebagai pariak), di luar kasta. Tetap
merasa diperlakukan tidak adil, mereka dengan sadar menyisih.
Di desa, mereka selalu berdiam di pinggiran. Bahkan tak berani
mengambil air di sumur yang tersedia buat kasta atas. Pernah
terjadi di Desa Salem, negara bagian Tamil Nadu, seorang anak
perempuan mengambil air di sumur milik seorang penduduk dari
kasta Sudra. Begitu ketahuan, ia dibunuh dan kemudian dimasukkan
ke dalam sumur. Rakyat setempat melaporkan anak perempuan itu
bunuh diri.
Kata harijan yang berarti 'anak Tuhan' diberikan oleh Mahatma
Gandhi. Pejuang kemanusiaan yang terkemuka itu semasa hidupnya
selalu menghimbau rakyat India untuk memberikan kedudukan yang
layak pada mereka yang tidak berkasta itu. Tapi tradisi Hindu
yang begitu kuat membuat mereka tak berdaya, kurang dapat
kesempatan. Namun di antara kaum harijan ada juga yang menjadi
tokoh terkemuka. Antara lain, almarhum Dr. B.R. Ambedkar, salah
seorang penyusun Konstitusi India, dan agjivan Ram, bekas wakil
perdana menteri di masa pemerintahan Morarji Desai.
Sementara ketatnya tradisi itu mereka mencoba mengubah status.
Belakangan ini ribuan kaum harijan di beberapa desa di negara
bagian Tamil Nadu, masuk agama Islam. "Apa yang kami cari tak
lebih dari status sosial," kata Munsamy Jothilinggam, seorang
pendudul yang tergolong kaya di desanya. Menurut Jothilinggam,
seluruh kaum harijan yang ada di desa Villupuran, 160 km di
selatan Madras dan di 360 pemukiman lainnya akan masuk Islam.
Memberi Persamaan
"Saya adalah orang kaya, tapi saya tak pernah diterima
sebagaimana mestinva di kalangan Hindu," keluh Jothilinggam.
Menurut dia, banyak orang berkasta yang datang kepadanya untuk
minta bantuan tapi tak sudi bila diajak makan bersama. Perlakuan
yang tak adil juga dialami anaknya yang bersekolah di perguruan
Kristen. "Anak saya selalu diejek oleh anak-anak dari kasta
atas," ujarnya. Anak itu naik becak ke sekolah, selalu
sendiri--tak seorang pun temannya yang mau ikut bersama dia.
Di India, 15% dari penduduknya yang 650 juta adalah kaum
harijan. Sedang penduduk yang beragama Islam berkisar 12%.
Dengan berbondongnya kaum harijan memeluk agama Islam, timbul
kecurigaan bahwa itu didorong oleh dana dari negara Arab. "Ini
adalah konspirasi internasional untuk mengislamkan India dalam
waktu 10 tahun," kata Yadavarao Joshi, Sekjen Rashtrya
Swayamsevak Sang -- suatu organisasi ekstrim Hindu. Dan ia
mendesak pemerintah agar menghentikan 'mengalirnya dana dari
negara Arab'.
Sebuah laporan dari Tamil Nadu, menyebutkan sekitar 100.000
orang harijan dari 500 distrik telah menyatakan masuk Islam.
Bahkan suatu organisasi kaum itu, Ramdas Athyal, telah
memperingatkan bahwa 100 ribu anggotanya akan berpindah agama
bila kekejaman terhadap kaumnya tidak dihentikan.
Vishva Hindu Parishad (Organisasi Hindu Sedunia) melaporkan
hasil penelitiannya bahwa kaum harijan tertarik memeluk Islam
terutama karena uang. Di samping itu mereka juga dijanjikan akan
mendapat pekerjaan di negara Arab, menurut organisasi Hindu itu.
Sebagian kalangan intelektual India menganggap perpindahan agama
ini akan merusak cita-cita negara sekuler. Namun buat kaum
harijan, seperti yang dikemukakan beberapa tokohnya, "Islam akan
memberi kami persamaan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini