Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badai Ernesto pada Sabtu pagi, 17 Agustus 2024, melemah saat mendekati Bermuda sehingga levelnya turun ke badai kategori 1. Kendati begitu, badai ini masih menjadi ancaman bagi teritorial kepulauan Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badai Ernesto berupa angin kencang yang memicu naiknya gelombang air laut dan berpotensi menyebabkan banjir bandang. U.S. National Hurricane Center menyebut kekuatan badai melemah saat bergerak ke kepulauan atlantik, pusatnya akan melewati wilayah tengah melewati Bermuda pada Sabtu pagi, 17 Agustus 2024, dengan potensi badai keesokan harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sampai Jumat, 15 Agustus 2024, pukul 11 malam, pusat badai berada 105 kilometer dari selatan-baratdaya Bermuda. Gumpalan air hujan akibat badai mulai mengguyur wilayah Kepulauan Bermuda pada Jumat sore. Kecepatan badai lalu melambat saat bergerak ke utara-timur laut dengan kecepatan 13 mph. U.S. National Hurricane Center memperkirakan Bermuda bisa mengalami hantaman badai yang panjang pada Sabtu malam, 17 Agustus 2024.
Pada Jumat kemarin badai Ernesto masuk kategori 2 yang artinya sangat berbahaya, di mana sapuan angin bisa menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Untungnya, kekuatan badai akan melemah pada keesokan harinya. Badai Ernesto diperkirakan akan kembali menguat di atas gulf stream.
“Teman-teman semua tolong jangan remehkan, badai ini serius,” kata Michael Weeks, Menteri Keamanan Dalam Negeri Bermuda, Jumat, 17 Agustus 2024.
Dia mengatakan tim tanggap darurat akan ditempatkan di area-area strategi Bermuda. Kawasan Bermuda terdiri dari 181 pulau-pulau kecil yang tersebar lebih dari 970 kilometer di lepas pantai South Carolina.
Pada Jumat sore, kecepatan angin dalam badai Ernesto telah mematikan kekuatan listrik 5.400 yang melayani 36 ribu konsumen di Bermuda. Perusahaan listrik negara di Bermuda, BELCO, mengatakan pihaknya telah menarik kru yang bertugas dilapangan karena terlalu berbahaya untuk bekerja.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Reaksi Dunia atas Serangan Brutal Pemukim Israel di Tepi Barat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini