Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badai Fiona menguat menjadi Kategori 4 saat menuju Bermuda setelah mengukir jalur yang merusak melalui Republik Dominika dan Puerto Riko. Badai menyebabkan delapan orang tewas dan sebagian besar orang kehilangan aliran listrik, Rabu malam, 21 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mendarat di Puerto Riko pada hari Minggu, Fiona menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menghancurkan di pulau itu. Selama dua hari berikutnya, badai mengumpul saat meluncur ke Republik Dominika dan Kepulauan Turks dan Caicos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fiona mengemas angin setinggi 215 km per jam pada hari Rabu dan diperkirakan akan menguat saat bergerak ke utara menuju Bermuda, meskipun tidak ada perkiraan pukulan langsung untuk wilayah Inggris, kata Pusat Badai Nasional AS (NHC). Fiona bisa mencapai pantai Atlantik Kanada pada hari Jumat.
Eric Blake, penjabat kepala cabang untuk NHC di Miami, mengatakan Bermuda akan mengalami ombak tinggi, gelombang badai, hujan deras dan angin kencang bahkan jika Fiona tetap pada jalurnya saat ini dan melewati bagian barat pulau. Bermuda akan mengalami badai terburuk pada Kamis malam, kata NHC.
“Mudah-mudahan, inti badai akan tetap berada di barat, tetapi masih bisa berlari ke timur dan menghantam Bermuda,” kata Blake, seraya menambahkan bahwa Pantai Timur AS akan mengalami gelombang besar dan arus robek saat badai bergerak menuju Kanada.
"Ini akan menjadi masalah besar di sana," katanya kepada Reuters, mengacu pada jalur Fiona menuju provinsi Atlantik Kanada Nova Scotia, dan Newfoundland dan Labrador.
Di Puerto Riko, di mana 40% dari 3,3 juta penduduk pulau itu masih tanpa air dan tiga perempatnya kekurangan listrik, pihak berwenang mencoba menentukan skala kehancuran dan mulai membangun kembali.
Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu menyetujui deklarasi bencana untuk Puerto Rico, yang membuat dana federal tersedia untuk individu yang terkena dampak badai, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Fiona mungkin telah menyebabkan setidaknya delapan kematian, termasuk bayi berusia 4 bulan yang sakit dan ibunya berjuang untuk sampai ke rumah sakit karena jalan rusakt, kata Dr. Maria Conte Miller, direktur Institut Ilmu Forensik, di meja bundar pada hari Selasa. Kematian sedang diselidiki.
Reuters