Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengapa Pemerintah Jepang Menutup Pemandangan Gunung Fuji?

Kebijakan itu diambil setelah membludaknya wisatawan yang berburu foto Gunung Fuji yang megah dari depan toko serba ada Lawson.

31 Mei 2024 | 08.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang muncul di sebuah toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang 28 April 2024. Kyodo via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang memutuskan memasang penghalang untuk menghentikan wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang merupakan salah satu destinasi populer di Negara Matahari Terbit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebijakan itu diambil setelah membludaknya wisatawan yang berburu foto Gunung Fuji yang megah dari depan toko serba ada Lawson. Banyak wisatawan asing yang memadati trotoar di sebelah toko itu untuk mendapatkan foto Gunung Fuji dari sudut terbaik, namun tidak disertai perilaku yang baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Jepang kemudian memasang sebuah layar hitam berukuran besar untuk menghalangi wisatawan nakal mengambil foto Gunung Fuji dengan toko serba ada di depannya.

Layar terbuat dari jaring hitam berukuran 2,5 kali 20 meter dipasang pada Selasa, 21 Mei 2024. Penghalang itu dipasang bertujuan membubarkan kerumunan wisatawan di trotoar sempit di seberang jalan dari toko Lawson.

Banyak warga setempat mengeluhkan pengunjung asing yang membuang sampah sembarangan, masuk tanpa izin, dan melanggar peraturan lalu lintas. Meski begitu, baru sepekan dipasang, layar tersebut sudah dilubangi.

Japan Today melaporkan terdapat sepuluh lubang kecil ditemukan pada layar tersebut.  Meski ada petugas keamanan yang berjaga antara pukul 10.00 hingga 16.00, lubang-lubang kecil tersebut tampaknya dibuat orang iseng pada pagi atau sore hari saat tidak ada petugas yang melihat.

Overtourism di Jepang

Wisatawan yang mengunjungi Jepang mencapai rekor tertinggi pada Maret 2024 untuk pertama kalinya dengan jumlah pengunjung melebihi 3 juta orang. Menurut Bloomberg, jumlah wisatawan ke Jepang mencapai 25 juta pada 2023. 

Peningkatan jumlah wisatawan ini terjadi sejak pembatasan perbatasan era pandemi dicabut. Namun hal ini ternyata memicu overtourism

YUNIA PRATIWI | MILA NOVITA | NUFUS NITA HIDAYATI 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus