Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Agar Kembali ke Pelukan Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penyerangan ke Ukraina. NATO dan negara-negara Barat tak ikut campur karena khawatir dapat memicu perang global.

27 Februari 2022 | 00.00 WIB

Asap dan api membubung selama penembakan oleh militer Rusia di Kiev, Ukraina 26 Februari 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Perbesar
Asap dan api membubung selama penembakan oleh militer Rusia di Kiev, Ukraina 26 Februari 2022. REUTERS/Gleb Garanich

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap Ukraina sebagai bagian dari Rusia.

  • Serangan pasukan Rusia makin mendekati pusat pemerintahan Ukraina.

  • NATO tak ikut campur karena khawatir akan memicu perang dunia baru.

"KAMI semua di sini. Prajurit kami di sini, rakyat di sini," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui video yang diunggah di Facebook yang menunjukkan dia dan pejabat politik lain di depan kantor kepresidenan di Kyiv, ibu kota Ukraina, pada Jumat, 25 Februari lalu. Video ini disiarkan setelah beredar rumor bahwa Zelenskyy kabur ke luar negeri atau bersembunyi di bunker sesudah Rusia menginvasi negeri itu. "Kami semua di sini akan mempertahankan kemerdekaan kami.... Jayalah para pejuang, jayalah Ukraina, jayalah para pahlawan."

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus