Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menhan Korea Selatan Mundur Usai Darurat Militer Dicabut

Usai dicabutnya darurat militer Korea Selatan, menteri pertahanan mundur dari jabatannya.

5 Desember 2024 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjuk rasa berada di luar Majelis Nasional, setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, di Seoul, Korea Selatan, 4 Desember 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Korea Selatan mengundurkan diri dari jabatannya setelah krisis darurat militer. Pengunduran diri menteri pertahanan Korea Selatan menyusul deklarasi darurat militer yang hanya berlangsung enam jam saja dan saat pakta keamanan Rusia-Korea Utara mulai berlaku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah menerima pengunduran diri Menteri Pertahanan negaranya Kim Yong-hyun. Presiden Yoon menunjuk duta besar negara itu untuk Arab Saudi, Choi Byung-hyuk, sebagai menteri pertahanan baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kantor presiden mengonfirmasi pencalonan Choi, mantan jenderal angkatan darat, sebagai menteri pertahanan baru pada hari Kamis, menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap yang dilansir dari Al Jazeera.

Kim telah mengusulkan kepada Presiden Yoon agar dia mengumumkan darurat militer pada Selasa malam, 3 Desember 2024. Pengumuman darurat militer itu ditolak oleh parlemen Korea Selatan hingga akhirnya Yoon membatalkan keputusannya itu.

Pencalonan menteri pertahanan baru oleh Yoon merupakan tindakan resmi pertamanya sejak mencabut deklarasi darurat militer Korea Selatan pada dini hari Rabu pagi. Keputusan mencabut darurat militer Korsel membuat ratusan tentara yang sempat menyerbu kompleks Majelis Nasional di Seoul, kembali ke barak.

Di tengah kemarahan publik atas upaya penerapan darurat militer dan kecaman terhadap Yoon oleh partai-partai oposisi, parlemen Korea Selatan mengajukan mosi pada Kamis pagi untuk memakzulkan presiden.

Krisis di Korea Selatan terjadi ketika perjanjian pertahanan bersama antara Korea Utara dan Rusia mulai berlaku. Perjanjian kemitraan strategis komprehensif, yang ditandatangani pada bulan Juni antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mulai berlaku pada Rabu, 4 Desember 2024.

Perjanjian tersebut mencakup pakta pertahanan bersama untuk bantuan militer segera jika Rusia atau Korea Utara menghadapi agresi bersenjata.

Chung Jin-suk, kepala staf Yoon, mengatakan Choi merupakan pilihan yang tepat untuk peran menteri pertahanan baru. Sebabnya Choi adalah pensiunan jenderal angkatan darat bintang empat yang pernah menjabat sebagai wakil komandan Komando Pasukan Gabungan Korea Selatan-AS dari 2019 hingga 2020.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus