Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Cina: Rakyat Palestina yang Mengatur Palestina

Cina berhasil menyatukan faksi-faksi Palestina untuk bekerja membentuk pemerintahan Bersama.

25 Juli 2024 | 04.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Selasa, 23 Juli 2024, mengatakan bahwa masalah Palestina adalah inti dari masalah Timur Tengah, ia menambahkan bahwa Beijing tidak memiliki kepentingan pribadi dalam masalah Palestina. Namun, katanya, Cina adalah salah satu negara pertama yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Negara Palestina, dan selalu dengan tegas mendukung rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara pada akhir putaran dialog antara faksi-faksi Palestina di Beijing, diplomat tinggi tersebut menekankan bahwa "Cina dan Palestina adalah saudara yang baik dan mitra yang saling mempercayai, dan persahabatan bersejarah di antara keduanya telah terjalin erat di hati kedua bangsa."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Masalah Palestina, yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade tanpa solusi, tetap menjadi batu ujian bagi keadilan dan kejujuran internasional serta hati nurani dan moral umat manusia."

Dia mengatakan bahwa konflik di Gaza terus berlarut-larut dan meluas. "Untuk keluar dari situasi konflik saat ini, Cina mengusulkan pendekatan tiga langkah."

Langkah pertama adalah mendorong gencatan senjata yang komprehensif, langgeng dan berkelanjutan di Jalur Gaza sesegera mungkin dan memastikan bantuan kemanusiaan dan akses bantuan. Komunitas internasional harus bersatu dalam isu gencatan senjata.

Langkah kedua adalah menegakkan prinsip "rakyat Palestina yang mengatur Palestina" dan bekerja sama untuk mendorong pemerintahan pasca-perang di Gaza. Gaza adalah bagian yang tak terpisahkan dan penting dari Palestina, dan memulai rekonstruksi pascaperang sesegera mungkin telah menjadi isu yang mendesak di tahap berikutnya, jelasnya.

Komunitas internasional harus mendukung faksi-faksi Palestina untuk membentuk pemerintahan sementara dengan konsensus nasional untuk mengelola Gaza dan Tepi Barat secara efektif.

Langkah ketiga adalah mendorong Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mulai menerapkan solusi dua negara. Konferensi perdamaian internasional yang lebih signifikan, lebih berwibawa dan lebih efektif harus didukung dan jadwal serta peta jalan untuk hal ini harus ditetapkan.

Wang mengatakan bahwa gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan adalah prioritas utama. "Palestina yang memerintah Palestina" adalah prinsip dasar rekonstruksi pascaperang di Gaza, dan solusi dua negara adalah jalan keluar yang mendasar untuk masa depan.

"Masyarakat internasional harus mendukung pihak-pihak terkait dalam mengimplementasikan pendekatan tiga langkah dengan sikap yang serius," tambahnya.

Pada Senin, faksi-faksi Palestina mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk mencapai persatuan nasional yang komprehensif yang mencakup semua kekuatan dalam kerangka kerja PLO, dan untuk membentuk pemerintahan konsensus nasional sementara. Kesepakatan ini disepakati dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Cina.

MIDDLE EAST MONITOR

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus