Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Sugiono Apresiasi Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Gaza

Menlu Sugiono mengatakan Indonesia mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza

16 Januari 2025 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri Sugiono (tengah) melakukan kunjungan kerja ke Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 14 Januari 2025. Menlu Sugiono melakukan inspeksi kondisi terkini dan rencana upaya perawatan serta perbaikan Gedung Merdeka dan Museum Asia Afrika yang akan menggelar 70 Tahun Konferensi Asia Afrika atau Platinum Jubilee of the Asian African Conference 2025 di Bandung. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Sugiono (Menlu Sugiono) angkat bicara ihwal kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas usai perundingan yang digelar di Qatar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata sesuai dengan yang selama ini terus kita dorong bersama dengan masyarakat internasional," kata Sugiono dalam pernyataan tertulisnya di X pada Kamis, 16 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sugiono menyoroti perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 itu. Dia menyebut kekejaman Israel telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina. 

"Ini bukan statistik semata. Setiap angka adalah nyawa manusia," ujarnya. 

Sugiono mengatakan langkah penting berikutnya ialah memastikan kesepakatan gencatan senjata Gaza dilaksanakan segera dan secara komprehensif sehingga dapat mencegah bertambahnya jumlah korban.

Sugiono berharap gencatan senjata di Gaza ini bisa menjadi momentum mendorong perdamaian di Palestina. Dia juga menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Langkah ini, sambung dia, sesuai dengan two-state solution atau solusi dua negara yang telah disepakati masyarakat internasional.

Sugiono menegaskan bahwa Indonesia juga siap berkontribusi kepada upaya pemulihan kehidupan bermasyarakat di Gaza, seperti bantuan kemanusiaan, dukungan terhadap peran badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), hingga upaya rekonstruksi Gaza. 

Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza pada Rabu malam, yang menurut mediator akan berlaku pada Ahad, 19 Januari 2025. Kesepakatan ini termasuk pembebasan sandera yang ditahan di sana selama 15 bulan pertumpahan darah yang menghancurkan Gaza dan mengobarkan Timur Tengah.

Kesepakatan bertahap yang kompleks itu menguraikan gencatan senjata awal selama enam pekan dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, di mana puluhan ribu orang telah tewas. Sandera yang diambil oleh kelompok pejuang Hamas, yang menguasai Gaza, akan dibebaskan dengan imbalan ribuan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan gencatan senjata akan berlaku pada Ahad. Dia mengatakan para negosiator bekerja dengan Israel dan Hamas tentang langkah-langkah untuk mengimplementasikan kesepakatan itu.

Adapun respons juga datang dari Amerika Serikat. "Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan banyak bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditawan," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus