Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pemukim ilegal Israel, dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel ekstremis sayap kanan Itamar Ben-Gvir, menyerbu Masjid Ibrahimi di Hebron, di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki, untuk menandai hari raya Yahudi pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aref Jaber, anggota komite lokal yang bekerja untuk membela Hebron dari pelanggaran Israel, mengatakan kepada Anadolu bahwa beberapa bus mengangkut para pemukim ke Masjid Ibrahimi, di mana mereka melakukan ritual Talmud untuk hari raya Yahudi yang dikenal sebagai Chayei Sarah (Kehidupan Sarah).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tentara Israel menutup sepenuhnya Kota Tua di Hebron (tempat Masjid Ibrahimi berada) dan memberlakukan jam malam terhadap masyarakat,” tambah Jaber.
Ghassan Al-Rajbi, direktur Masjid Ibrahimi, mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel menutup masjid tersebut untuk warga Palestina dan mengusir pegawai masjid hingga Sabtu malam 23 November 2024.
Dia mencatat bahwa para pemukim dikawal oleh menteri Israel, termasuk Ben-Gvir.
Masjid Ibrahimi terletak di kota tua Hebron di selatan Tepi Barat, yang berada di bawah kendali Israel. Sekitar 400 pemukim ilegal tinggal di sana, dijaga oleh sekitar 1.500 tentara Israel.
Dianggap sakral oleh umat Islam dan Yahudi, kompleks Masjid Ibrahimi di Hebron diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub.
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina di dalam masjid pada 1994 oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pemerintah Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Pad 2017, Komite Warisan Dunia yang berafiliasi dengan UNESCO menyatakan Masjid Ibrahimi sebagai Situs Warisan Dunia Palestina.
Pilihan Editor: Bertengkar Lagi, Ben-Gvir Sebut Bezalel Smotrich Arogan
ANADOLU