Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PRESIDEN AS Donald Trump berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres AS dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Selasa, 4 Maret 2025. Pindato perdana ini dilakukan setelah enam pekan ia berkuasa yang penuh gejolak.
Selama enam minggu, Trump telah menjungkirbalikkan kebijakan luar negeri dan dalam negeri Amerika Serikat selama beberapa dekade. Ia merentangkan batas-batas kepresidenan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini adalah beberapa poin penting dari pidato Trump yang berdurasi 100 menit, seperti yang dirangkum Reuters:
Kebijakan Luar Negeri Mendapat Perhatian Singkat
Minggu-minggu awal masa kepresidenan Trump didominasi oleh kebijakan luar negeri, dengan beberapa anggota kabinet yang terlibat dalam diplomasi bolak-balik di seluruh Eropa dan Timur Tengah dalam upaya untuk mengakhiri perang Ukraina dan konflik di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ternyata, pidato Trump hampir seluruhnya terfokus pada urusan domestik. Di akhir pidato, Trump baru membahas perang Ukraina, Timur Tengah, atau keamanan nasional secara umum. Dan ketika dia melakukannya, dia sebagian besar mengulangi pidato-pidato terbesarnya, mengulangi niatnya untuk mengakuisisi Greenland dan Terusan Panama dan menggambarkan perang di Ukraina sebagai perang berdarah yang harus dihentikan.
Namun, dia berhasil menyampaikan dua kabar. Pertama, Trump mengatakan bahwa ia menerima surat pada hari itu dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Dalam suratnya, presiden Ukraina itu mengatakan bahwa ia siap untuk menandatangani kesepakatan mineral penting antara kedua negara, hanya empat hari setelah pertengkaran kedua pemimpin itu di Ruang Oval.
Trump juga mengatakan bahwa dalang pengeboman pada 2021 selama penarikan AS dari Afghanistan telah ditahan tanpa memberikan detail tambahan.
Protes dengan Warna Pink
Pidato Trump diwarnai beberapa insiden. Tak lama setelah Trump memulai pidatonya, Perwakilan Demokrat Al Green dari Texas berdiri dan berteriak bahwa presiden tidak memiliki mandat. Ketua DPR Mike Johnson memerintahkan sersan bersenjata yang bertugas menjaga ketertiban di ruang sidang untuk mengawal Green keluar.
Beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat lainnya menemukan cara yang tidak mengganggu untuk menunjukkan protes dengan pilihan busana kolektif: pakaian merah muda.
Beberapa anggota parlemen perempuan, termasuk Pelosi, mengenakan pakaian dengan warna tersebut untuk pidato presiden dari Partai Republik itu, menciptakan pertunjukan persatuan dan solidaritas di ruangan yang biasanya didominasi oleh setelan biru dan abu-abu.
Pilihan warnanya berbeda, namun tujuannya serupa dengan pidato kenegaraan Trump pada tahun 2019, ketika para wanita Demokrat mengenakan pakaian putih untuk merayakan 100 tahun wanita memiliki hak untuk memilih, memproyeksikan gambaran ketidaksenangan yang tenang selama pidato presiden.
Telur dalam Keranjang Biden
Dalam pidatonya, Trump menyinggung sedikit soal inflasi dan harga barang-barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan. Dua hal yang membuatnya terpilih sebagai presiden. Ia menggunakan kesempatan itu untuk menyalahkan pemerintahan Biden sambil memberikan sedikit detail tentang bagaimana dia akan menurunkan, misalnya, harga telur.
Trump mengatakan, Joe Biden membiarkan harga telur menjadi tidak terkendali. Harga telur memang berada pada titik tertinggi sepanjang masa, tetapi sebagian besar karena wabah flu burung telah menyebabkan kelangkaan dengan memusnahkan jutaan ayam.
Perkenalan Elon Musk
Trump mendapat sambutan ketika ia memperkenalkan miliarder teknologi Elon Musk sebagai ujung tombak dari upaya perampingan gaji dan pengeluaran federal. Trump memuji Musk karena telah mengidentifikasi "ratusan miliar dolar penipuan," sebuah pernyataan yang jauh melebihi apa yang telah diklaim oleh pemerintah sejauh ini.
Trump menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendiskusikan tindakannya dalam isu-isu sosial yang sedang hangat dan poin-poin konservatif, yang masing-masing membuatnya mendapat tepuk tangan meriah dari anggota Partai Republik di ruang sidang.
Isu-isu tersebut termasuk mengganti nama Teluk Meksiko dan sebuah gunung di Alaska, menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara, mengakhiri program keragaman pemerintah dan mencegah wanita transgender untuk bermain di tim olahraga wanita.
Klaim Dukungan Besar Rakyat Amerika
Trump memulai pidatonya dengan cara yang ekspansif dan penuh perayaan, menunjukkan bahwa dia telah mengubah sikap pemilih sejak menjabat pada 20 Januari. Namun, ia mungkin masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memenangkan hati para pemilih yang skeptis di rumah.
Ia bahkan mengklaim bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, lebih banyak orang Amerika yang percaya bahwa negara mereka kini bergerak ke ke arah yang benar. “Sebuah rekor perubahan 27 poin yang mencengangkan, yang terbanyak yang pernah ada," kata Trump.
Trump mungkin memiliki jajak pendapatnya sendiri yang mendukung pernyataannya, tetapi jajak pendapat Reuters/Ipsos tidak. Jajak pendapat terbaru, yang diambil selama dua hari sebelum pidato, menunjukkan 49 persen orang Amerika mengatakan bahwa negara ini berada di jalur yang salah dibandingkan dengan hanya 34 persen yang mengatakan bahwa negara ini berada di jalur yang benar.
Secara keseluruhan, peringkat persetujuan Trump bertahan stabil di angka 44 persen. Itu hanya sedikit lebih tinggi dari Biden selama masa jabatannya yang terakhir, orang yang diserang Trump sepanjang malam.
Pidato Gaya Kampanye
Dalam waktu satu jam 40 menit, ini adalah pidato terpanjang dalam sejarah modern. Pidato ini melampaui pidato Bill Clinton selama 1 jam 30 menit pada tahun 2000, Al Jazeera melaporkan.
Pidato ini lebih mirip sebagai pidato kampanye. Di satu sisi, para pendukung Partai Republik bersorak-sorai di hampir semua hal yang dikatakannya. Sementara di sisi lain, para anggota Partai Demokrat duduk di sana tanpa ekspresi. Hingga pada satu titik, beberapa anggota Demokrat berjalan keluar sambil mengangkat tanda yang bertuliskan "salah".
Tidak seperti pendahulunya, Presiden Joe Biden, yang mengupayakan dialog dengan Partai Republik dan kemenangan bipartisan, Trump tidak berusaha mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat untuk agendanya. Sebaliknya, ia lebih banyak mengejek dan meremehkan mereka selama pidato seolah-olah ia masih menjadi kandidat dalam kampanye.
Satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa margin kemenangan Donald Trump masih merupakan yang terendah dari siapa pun yang memenangkan suara populer sejak 1968.