Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Militer Israel Klaim Rebut Jasad 5 Sandera dari Gaza

Setidaknya 115 sandera masih ditahan di Gaza, menurut media Israel

25 Juli 2024 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Kamis 24 Juli 2024 mengklaim telah mengambil jenazah lima sandera dari Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Militer melancarkan serangan mendadak di kota itu pada Senin setelah mengeluarkan perintah evakuasi segera bagi penduduk Palestina di lingkungan timurnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setidaknya 129 orang telah tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka di daerah tersebut, yang sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman” bagi para pengungsi Palestina oleh tentara Israel.

Pernyataan bersama oleh tentara dan dinas keamanan domestik Shin Bet mengatakan jenazah para sandera ditemukan di Khan Younis pada Rabu.

Menurut pernyataan itu, kelima orang tersebut tewas dalam serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan jenazah mereka dibawa ke Gaza.

Masih ada sekitar 115 warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza, menurut media Israel.

Belum ada komentar dari Hamas atas pernyataan Israel tersebut. Kelompok Palestina sebelumnya mengatakan bahwa sekitar 70 sandera telah tewas dalam serangan Israel di daerah kantong tersebut.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 39.100 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.200 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus