Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amerika
Patriot Act Diperpanjang
Sebagian besar anggo ta Senat Amerika Serikat memilih memperpanjang Patriot Act yang kontrover sial selama 90 hari. Undang-undang ini memberi ke wenangan yang luas untuk peng awasan, di antaranya ke wenangan menyadap perca kapan telepon, akses ke catatan bisnis, dan pengawasan terhadap tersangka teroris.
Dalam pemungutan suara, 86 anggota Senat menyetujui perpanjangan undang-undang yang mulai berlaku setelah serangan teroris 11 September, yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan menara kembar World Trade Center di New York. Hanya 12 senator yang menentang perpanjangan undang-undang ini.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat sepakat memperpanjang undang-undang tersebut hingga 8 Desember. Adapun Gedung Putih lebih suka perpanjangan untuk waktu yang lebih lama lagi. Senat dan DPR kini harus berkompromi tentang perpanjangan kekuasaan pengawasan ini karena aturan tersebut akan berakhir 28 Februari.
Vietnam
Kapal Wisata Tenggelam
Sebuah kapal yang membawa wisatawan tenggelam di kawasan wisata Halong Bay di Vietnam. ”Sejauh ini tim penyelamat telah menyelamatkan 15 orang, termasuk 9 wisatawan asing dan 6 awak kapal, serta menemukan 12 jenazah,” kata Ngo Van Hung, Direktur Departemen Manajemen Halong Bay.
Belum jelas penyebab terjadinya kecelakaan ini. Tapi pejabat setempat memperkirakan akibat ada bagian kapal yang pecah. Seorang penumpang yang selamat mengaku melihat papan kapal yang sobek, kemudian disusul masuknya air yang segera memenuhi kapal.
”Awak kapal mencoba menghentikan, tapi air terus masuk,” kata pejabat setempat, Vu Van Thin. Kapal pun tenggelam. Halong Bay sangat terkenal sebagai tempat tujuan wisata karena kecantikan alamnya.
Amerika
Pembajak Somalia Dihukum
Seorang warga Somalia yang dinyatakan bersalah atas tindak pembajakan dijatuhi hukuman lebih dari 33 tahun di Amerika Serikat. Abdiwali Abdiqadir Muse adalah satu-satunya awak pembajak yang menyerang kapal Maersk Alabama di pantai Somalia dua tahun lalu yang selamat.
Di pengadilan federal di New York, penuntut umum menggambarkan Muse sebagai orang penting dalam geng pembajak Somalia. Adapun hakim Distrik Loretta Preska menggambarkan Muse dan rekan-rekannya sebagai orang yang sadis. ”Mereka tampaknya menikmati tindakan kekerasan fisik dan psikologis brutal mereka.”
Di pengadilan, Muse mengatakan bahwa dia menyesal. ”Saya minta maaf atas apa yang telah saya lakukan,” katanya. ”Tangan saya ada di sesuatu yang jauh lebih berkuasa daripada saya.” Pengacara Muse meminta hukuman penjara minimum, yaitu 27 tahun.
Korea Utara
Hadiah untuk Kim Jong-il
Pada ulang tahunnya yang ke-69, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, mendapat hadiah dari sahabat dekatnya, Cina. Hadiah yang di terima adalah porselen ber bentuk buah persik yang me lambangkan panjang umur atau dikenal sebagai shou tao, sebuah patung, dan empat DVD film Cina.
Shou tao biasanya diberikan kepada orang tua di Cina. Orang-orang kaya biasanya memberikan shou tao dari permata, emas, atau porselen. Adapun patung yang diberikan mewakili Mankyung Peak di Pyongyang.
Di Korea Utara sendiri, ulang tahun orang nomor satu di negeri Stalinis ini dirayakan dengan festival selama sepekan. Ada pameran Kimjongilia, ada bunga yang dinamai Kim Jong-il, juga konser musik. Selain itu, jalanan dihiasi lentera dan pesan-pesan.
Sudan
Negara Baru Sudan Selatan
Sudan Selatan dipilih menjadi nama negeri yang segera lahir, pecahan dari Sudan. Keputusan atas nama ini diumumkan setelah pertemuan komite tertinggi partai yang berkuasa, Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan (SPLM), pekan lalu. Menurut Sekretaris Jenderal SPLM Pagan Amun, keputusan yang dibuat oleh politbiro partai ini membutuhkan persetujuan parlemen. Tapi itu tampaknya tidak penting karena SPLM menguasai parlemen.
Sudan Selatan akan resmi berdiri pada 9 Juli mendatang. Sebelumnya, dalam referendum sekitar 99 persen warga Sudan Selatan memilih merdeka atau lepas dari Sudan.
”Kita adalah negara bayi yang baru saja lahir. Dan seperti bayi manusia, kita sangat rentan, tapi kita punya potensi menjadi besar,” kata Amun yakin. Namun tantangan berat menghadang. Sejak referendum, sudah sekitar 200 orang tewas dalam pertempuran antarfaksi.
Jepang
Hentikan Perburuan Paus
Jepang menghentikan acara perburuan ikan paus Antartika yang diselenggarakan setiap tahun. Menurut pejabat di kantor perikanan, Tatsuya Nakaoku, acara tersebut dibatalkan untuk saat ini karena alasan keamanan. ”Kami sedang mempertimbangkan apa yang akan dilakukan,” katanya.
Sebelumnya, aktivis pencinta lingkungan The Sea Shepherd Conservation Society mengejar konvoi kapal yang sedang memburu paus untuk tujuan penelitian ilmiah ini. Perburuan paus komersial telah dilarang sejak 1986. Tapi Jepang mengizinkan perburuan untuk penelitian ilmiah.
Purwani Diyah Prabandari (BBC, Reuters, The Guardian, Chosun Ilbo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo