Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA SERIKAT
Ribuan Siswa Amerika memProtes Senjata Api
PULUHAN ribu siswa sekolah menengah atas di berbagai negara bagian di Amerika Serikat melakukan protes massal terhadap kasus kekerasan akibat senjata, Rabu pekan lalu. Panitia penyelenggara mengatakan protes ini untuk menyoroti kelambanan Kongres dalam merespons kasus kekerasan akibat kepemilikan senjata di sekolah.
Protes diadakan pukul 10 pagi waktu setempat di setiap zona waktu dan berlangsung 17 menit. Ini untuk menghormati 17 korban tewas akibat penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, sebulan sebelumnya. Menurut NBC News, diperkirakan 185 ribu pelajar di 50 negara bagian bergabung dalam aksi ini.
Di New York, pemrotes berkumpul di luar Trump Tower, kantor perusahaan milik Presiden Donald Trump. Sedangkan di Washington, siswa berkumpul di depan Gedung Putih sambil menunjukkan poster yang antara lain bertulisan "Buku, Bukan Senjata". Setelah itu, mereka berbaris ke Capitol Hill untuk bertemu dengan legislator.
Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts adalah salah satu anggota parlemen yang menerima para siswa. "Asosiasi Senjata Api Nasional (NRA) telah menyandera Kongres selama bertahun-tahun," ujarnya kepada MSNBC. NRA adalah organisasi yang selama ini menjadi pembela utama soal kepemilikan senjata.
INGGRIS
Inggris dan Rusia Saling Usir Diplomat
PEMERINTAH Inggris mengusir 23 diplomat Rusia sebagai buntut kasus peracunan terhadap mantan agen ganda, Sergei Skripal, dan putrinya di London. "Tidak ada kesimpulan alternatif selain negara Rusia yang bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan Skripal dan putrinya," kata Perdana Menteri Inggris Theresa May di depan parlemen, Rabu pekan lalu.
Skripal, 66 tahun, dan putrinya, Yulia, 33 tahun, ditemukan dalam keadaan tidak sadar pada 4 Maret di Kota Salisbury, Inggris selatan, akibat peracunan. Hingga pekan lalu, keduanya masih dalam keadaan kritis. Ahli analis menemukan bahwa keduanya terkena racun Novichok, yang kemungkinan besar diproduksi di Rusia.
Menurut May, Inggris juga akan memutus kontak diplomatik tingkat tinggi dua negara, membekukan sejumlah aset Rusia, membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke London, serta tidak akan mengirim pejabat atau anggota keluarga Kerajaan Inggris ke Piala Dunia di Rusia pada musim panas ini.
Menurut Guardian, ini menandai ekskalasi yang cukup besar dalam hubungan kedua negara setelah Inggris mengusir empat diplomat Rusia pasca-pembunuhan agen ganda Alexander Litvinenko di London pada 2007.
Rusia menyatakan akan membalas tindakan Inggris. "Akan ada pengusiran (balasan). Seperti yang Anda pahami, dalam praktik diplomatik, akan ada respons dari pihak Rusia," kata Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, kepada Sky News.
PALESTINA
PM Palestina Selamat dari Pengeboman
BOM yang dipasang di pinggir jalan meledak saat rombongan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah melintasi sebuah jalan di Jalur Gaza, Selasa pagi pekan lalu. Hamdallah dan kepala intelijen Palestina, Majid Faraj, tidak terluka, tapi tiga kendaraan rusak dan anggota rombongan mengalami luka-luka.
Seorang menteri di pemerintahan Hamdallah mengatakan kepada stasiun radio Voice of Palestine bahwa Hamas, faksi yang menguasai Gaza, memberi tahu adanya dua bom seberat 15 kilogram, tapi bom kedua, yang dipasang 33 meter dari lokasi, tak meledak.
Hamdallah pulang dengan selamat ke Ramallah dan menyebut serangan itu, seperti dilansir ABC, sebagai "usaha yang terencana dengan baik".
Kedatangan Hamdallah itu bagian dari rencana kunjungan untuk peresmian proyek pembangunan instalasi pengolahan air. Hamdallah juga berbicara dengan pejabat senior Hamas mengenai rekonsiliasi Hamas dan Otoritas Pemerintah Palestina yang ditandatangani pada 2017 di Mesir.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, mengatakan, "Hamas bertanggung jawab penuh atas serangan itu." Sedangkan Hamas menuding pengeboman itu "bagian dari upaya untuk merusak keamanan Gaza" dan memukul upaya rekonsiliasi keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo