Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

15 Mei 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AMERIKA SERIKAT
Trump Pecat Direktur FBI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat direktur badan intelijen FBI, James B. Comey, pada Selasa malam waktu setempat. Keputusan yang mengejutkan dan menimbulkan prasangka di banyak kalangan ini diungkapkan juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer.

"Pemberhentian Comey berdasarkan rekomendasi Jaksa Agung dan Wakil Jaksa Agung," kata Spicer kepada wartawan, seperti dikutip The Washington Post. Menurut Spicer, Comey telah diberi tahu beberapa saat sebelumnya. "Pemberhentian ini berlaku seketika," ujarnya.

Mengenai keputusannya itu, Trump telah menyurati Comey. Di dalamnya Trump menulis, "Sudah waktunya mencari pemimpin FBI yang dapat dipercaya publik. Saya berharap masa depan Anda lebih baik."

Seorang pejabat senior mengatakan pemecatan Comey dilakukan karena dia secara terbuka membahas penyelidikan FBI mengenai penggunaan e-mail pribadi oleh Hillary Clinton saat menjabat Menteri Luar Negeri. Tapi keputusan itu juga diambil di saat FBI tengah menyelidiki peran Rusia dalam pemenangan Trump pada pemilihan presiden akhir tahun lalu.

Penyelidikan itu dilakukan diam-diam sejak Juli tahun lalu dan kini menjadi fokus perdebatan di Kongres. Dengan pemecatan Comey, belum diketahui kelanjutannya. Legislator dari Partai Demokrat secara terbuka telah meminta dilakukan penyelidikan oleh tim independen.

AFGANISTAN
Amerika Bunuh Pemimpin ISIS Afganistan

Pemimpin kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah di Afganistan atau ISIS-K, Abdul Hasib, tewas dalam serangan militer di Provinsi Nangarhar, Afganistan timur. Serangan pada 27 April itu merupakan operasi pasukan khusus Afganistan dan Amerika Serikat.

"Operasi bersama yang sukses ini merupakan langkah penting dalam kampanye tanpa henti untuk mengalahkan ISIS-K pada 2017," kata Jenderal John Nicholson, komandan tertinggi tentara Amerika di Afganistan, dalam sebuah pernyataan dari markasnya di Kabul.

Menurut laporan Reuters pada Senin pekan lalu, seorang pejabat Afganistan sehari sebelumnya memastikan kematian Hasib. Pejabat ini menambahkan bahwa Hasib, yang ditunjuk sebagai pemimpin tahun lalu setelah pendahulunya, Hafiz Saeed Khan, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika, diyakini telah memerintahkan serangkaian serangan-termasuk yang dilakukan pada 8 Maret di rumah sakit militer utama di Kabul.

Bulan lalu seorang juru bicara Pentagon mengatakan Hasib mungkin telah terbunuh dalam penggerebekan oleh Amerika dan pasukan khusus Afganistan di Nangarhar. Ketika itu dua prajurit Ranger Amerika terbunuh. Tapi, sebelum pengumuman pada Ahad pekan lalu itu, tak ada konfirmasi mengenai kematian Hasib.

TURKI
Hubungan Tegang dengan Israel

Ketegangan hubungan diplomatik terjadi antara Turki dan Israel. Pemicunya adalah pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin pekan lalu bahwa kebijakan Israel terhadap Palestina bersifat rasis.

Menurut laporan Arab News, pernyataan Erdogan dalam sebuah jumpa pers di Ankara itu dianggap terlalu pedas. Karena itulah Israel memanggil Duta Besar Turki untuk dimintai penjelasan.

Erdogan mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina yang dianggap sebagai tindakan diskriminatif. Menurut dia, bila ingin ada perdamaian abadi di Timur Tengah, harus ada negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan ibu kota Yerusalem. "Pendudukan Yerusalem oleh Israel adalah sebuah penghinaan," kata Erdogan.

Dalam kesempatan yang sama, Erdogan mendesak kaum muslim memberi dukungan bagi warga Palestina. Dia juga menuding Israel mempraktikkan politik Apartheid seperti pernah terjadi di Afrika Selatan.

Melalui sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Israel menanggapi hal itu dengan menyebutkan, "Mereka yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis di negaranya seharusnya tak usah bicara tentang moral agama di kawasan ini dengan alasan demokrasi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus