Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

5 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Thailand
Perundingan Alot dengan Kaus Merah

Negosiasi antara pendukung Thaksin Shinawatra dan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva berlangsung alot. Meski tak menerima tuntutan pemilihan umum yang disampaikan Kaus Merah, sebutan kelompok pendukung Thaksin, Abhisit masih ingin perundingan dilanjutkan. Perundingan ini sudah memasuki tahap ketiga.

Tapi Abhisit memberikan syarat untuk perundingan tersebut. ”Pemilu parlemen yang diinginkan Kaus Merah tak mungkin bisa cepat,” katanya. Kaus Merah mengultimatum Abhisit untuk menyelenggarakan pemilu secepatnya, dalam lima belas hari. Syarat Abhisit ini masih ditambah dengan permintaan Kaus merah berhenti unjuk rasa.

Demonstrasi Kaus Merah sudah tiga pekan menguasai jalanan Bangkok. Para pendukung Thaksin itu sebetulnya sudah tak berniat berunding dengan Abhisit karena dia dianggap tak mau mendengarkan mereka.

Para pendukung Thaksin ini umumnya berasal dari daerah pedesaan di barat laut dan utara Thailand. Di sana Thaksin memberikan kemudahan kredit pertanian dan nelayan sehingga penduduk mengalami kemajuan ekonomi yang pesat.

Uni Emirat Arab
Pangeran Tewas Tenggelam

Pangeran Uni Emirat Arab Syekh Ahmed bin Zayed al-Nahyan tewas dalam kecelakaan di Rabat, ibu kota Maroko. Pesawat layang yang dikemudikannya jatuh ke danau di belakang bendungan Saidi Mohammed bin Abdullah pekan lalu. Ahmed punya hobi terbang dengan pesawat layangnya, dan rute itu adalah jalur yang biasa dilaluinya. Keluarga kerajaan memiliki rumah peristirahatan di dekat bendungan.

Adik Presiden Syekh Khalifa bin Zayed al-Nahyan itu dimakamkan di pemakaman Al-Bateen. Ahmed juga direktur pelaksana perusahaan analisis keuangan Abu Dhabi Investment Authority di Abu Dhabi. Menurut majalah Forbes, Ahmed ada di urutan ke-27 orang terkaya di dunia tahun lalu.

Dengan pergaulannya yang supel, dia berhasil menarik investor hingga Abu Dhabi Investment beraset US$ 500-700 juta. Salah satu kliennya adalah Citigroups, yang beberapa surat berharganya dikelola perusahaan Uni Emirat Arab itu. Satu lagi, Bandar Udara Gatwick di London, asetnya juga dikelola perusahaan itu.

Kematian Ahmed menyusul adiknya, yang juga mengalami kecelakaan saat di udara. Syekh Nasser bin Zayed al-Nahyan meninggal dalam kecelakaan helikopter di Teluk Persia dua tahun lalu.

Kolombia
Bebas dari Penyanderaan Setelah 12 Tahun

Pablo Emilio Moncayo, tentara Kolombia yang disandera pemberontak Tentara Revolusi Kolombia (FARC), akhirnya menjadi orang bebas, Selasa pekan lalu. Pablo, yang telah disandera selama 12 tahun, selama ini dibawa mengelilingi hutan Kolombia oleh para pemberontak. Maklum, mereka melawan pemerintah dengan bergerilya.

Pria yang kini berusia 32 tahun itu dibawa Misi Palang Merah Internasional dengan helikopter dari hutan Kolombia. Tentara berpangkat sersan itu menjadi simbol banyaknya orang seperti dia selama perang bertahun-tahun melawan pemberontak. Pablo masih kopral ketika ditangkap pada 1997. Selama disandera, dia mendapat kenaikan pangkat menjadi sersan.

Dia adalah orang kedua yang dibebaskan pemberontak dalam dua pekan, setelah pembicaraan dengan ayahnya yang tak lelah mencari dan meminta pemberontak membebaskan anaknya. ”Anda tak pernah tahu betapa senangnya bisa kembali melihat peradaban,” kata Pablo, yang disambut ayah dan empat adik perempuannya. Ini adalah pertemuannya yang pertama dengan adik bungsunya.

Sebelumnya pemberontak juga telah membebaskan Jose Daniel Calvo, yang disandera setahun lalu ketika terkena luka tembak. Pemberontak mengaku masih menyandera 22 polisi dan tentara dalam markas mereka.

Korea Selatan
Pemerintah Tunda Pencarian

Badai yang melanda Korea Selatan membuat marinir negeri itu menunda pencarian sejumlah kru yang sudah tewas dan masih hidup. Sebanyak 46 pelaut yang ada di kapal perang Korea Selatan masih diupayakan dicari keberadaannya oleh pemerintah.

Jumat pekan lalu, kapal perang Cheonan berbobot 1.200 ton tenggelam di Sungai Kuning, perbatasan Korea Selatan dan Utara. Sebanyak 58 kru dapat diselamatkan, dan pencarian intensif sudah diperintahkan pemerintah Seoul kepada tentaranya.

Pencarian juga memakan korban seorang penyelam yang tewas dan dua lainnya dirawat di rumah sakit akibat menyelam dalam cuaca buruk. Penyelam yang tewas berhasil menyelamatkan seorang kru yang hidup. ”Melihat akibatnya, kami mesti menghentikan sementara pencarian,” kata Menteri Pertahanan Won Tae-jae.

Presiden Lee Myung-bak sudah memerintahkan investigasi atas tenggelamnya kapal itu. ”Mengapa bisa terjadi ledakan,” kata Presiden Lee. Menteri Dalam Negeri Kim Tae-young menduga adanya ranjau laut Korea Utara yang masih tertanam, sisa Perang Korea, sebagai penyebab ledakan.

Cina
Siap Negosiasi Soal Nuklir Iran

Cina memberikan sinyal pertimbangan untuk menyetujui sanksi atas Iran melalui Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sanksi ini upaya menekan Teheran untuk mencegah Negeri Mullah itu mengembangkan senjata nuklir. PBB sudah siap memberikan sanksi ekonomi atas kebandelan Iran.

Tapi sampai sekarang, Cina masih menjaga jarak dengan PBB dan masih dekat dengan Teheran. Cina lebih suka PBB tak memberikan sanksi, karena tak akan menyelesaikan persoalan, meski belakangan Cina terlihat frustrasi lantaran tak digubris Iran. Selain itu, Rusia sudah melobi Iran untuk menghindari resolusi.

Iran saat ini mengaku memiliki kemampuan memperkaya uranium sampai pada tingkat pembuatan senjata, untuk meningkatkan posisi tawarnya terhadap PBB. Iran berkepentingan mengembangkan nuklir untuk keperluan kesehatan dan pembangkit listrik. Namun Barat mencurigai motif itu. Cina ingin tetap menjaga hubungan baik dengan Teheran lantaran menganggap pemakaian nuklir untuk perdamaian bisa dilakukan siapa saja.

Yophiandi (Xinhua, New York Times, BBC, Timesonline, UAEInteract, UAE News Agency, CNN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus