Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

13 Oktober 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALAYSIA
Badawi Mundur Maret

Perdana Menteri Malaysia resmi mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan kepada wakilnya, Najib Razak, Maret tahun depan. Dalam jumpa pers, Rabu pekan lalu, pria yang akrab disapa Pak Lah ini menyatakan tak akan mencalonkan lagi dalam pemilihan Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Pengumuman itu muncul setelah Badawi bertemu dengan pemimpin 13 partai dalam koalisi Barisan Nasional. Badawi menyatakan mundur karena tak ingin ada perpecahan dalam partainya. ”Saya ingin kita bersatu dan harmonis,” katanya.

Badawi sebelumnya berencana menyerahkan kekuasa­an kepada Najib pada 2010. Namun, banyak pihak, termasuk UMNO sendiri, mendesaknya mundur. Ia dinilai gagal mewujudkan reformasi hukum, menum­pas korupsi, dan memperbaiki kondisi ekonomi seperti janji­nya ketika mengganti­kan Mahathir Mohamad pada 2003. Ia menjadi perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah Malaysia.

PERU
Mundur Massal Kabinet

Perdana Menteri Peru Jorge de Castillo menyerahkan jabatan bersama seluruh kabinetnya kepada Presiden Alan Garcia Perez, Kamis pekan lalu. Mundur massal ini terkait dengan skandal korupsi ladang minyak yang melibatkan kabinet Castillo. ”Presiden yang memutuskan,” kata Castillo.

Castillo menyatakan keputusannya saat konferensi pers setelah 70 persen anggota kongres menolak mendengarkan penjelasannya. Mereka meminta Castillo berbicara pada sidang pe­ngajuan mosi tak percaya, Selasa pekan ini. Penolakan mayoritas anggota itu semakin memastikan langkah pemakzulan Perdana Menteri.

Kabinet Castillo goyah ketika muncul berita di televisi yang menyiarkan rekam­an eksekutif perusahaan minyak negara Petroperu, Alberto Quimper, dan bekas menteri pertanian Romulo Leon. Mereka berbicara tentang uang hasil pelicin kontrak perusahaan minyak Norwegia, Discover Petroleum, yang memperoleh lima izin konsesi.

TURKI
Operasi Lintas Batas

Parlemen Turki memperpanjang mandat kepada militer untuk melancarkan ope­rasi lintas batas melawan kelompok Kurdi yang berpangkalan di Irak, Kamis pekan lalu. Mayoritas parlemen Ankara, 511 melawan 18 suara, mendukung perpanjangan misi sampai setahun.

Pemerintah Turki mening­katkan aksi militer terhadap gerakan Kurdi setelah serangan Jumat dua pekan lalu. Aksi di perbatasan Irak itu menyebabkan 17 serdadu tewas. Turki membalas dengan pesawat tempurnya yang membombardir wilayah Irak Utara. Serangan udara itu kabarnya menewaskan 30 pejuang Kurdi.

Ketegangan pemerintah dan kelompok Kurdi yang tergabung dalam Partai Pekerja Turki terjadi sejak 1984. Kelompok ini meminta otonomi dan mendirikan tanah air Kurdi di Turki Tenggara. Konflik ini diduga telah menewaskan 40 ribu orang dari kedua belah pihak.

SWEDIA
Nobel untuk Le Clezio

Penulis Prancis, Jean-Marie Gustave Le Clezio, meraih Nobel Sastra 2008, Kamis pekan lalu. The Swe­dish Academy menyebut pengarang 68 tahun itu sebagai ”seorang pengarang masa kini, dengan petualangan yang puitis, dan pengeks­plorasi kemanusiaan di bawah peradaban yang berkuasa”.

Le Clezio dikenal melalui fiksi-fiksi perjalanan­nya yang deskriptif dan amat puitis. Novel Desert (1980), misalnya, memuat citra yang menakjubkan tentang sebuah kebudayaan yang hilang di padang pasir Afri­ka Utara. Novel Revolutions (2003) disebut panitia Nobel sebagai ”tema terpen­ting dari karya-karyanya: kenangan, pengasingan, reorientasi remaja, dan konflik kebudayaan”.

Pengarang kelahiran Nice itu dikenal suka bepergian. Fiksi karyanya sebagian besar berlatar Sahara, Mek­siko, Paris, dan London. ”Menerima Nobel adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya,” ucap Le Clezio.

UKRAINA
Parlemen Dibubarkan

Presiden Ukraina Viktor Yushchenko membubarkan parlemen terkait dengan runtuhnya pemerintah koalisi pro-Barat, September lalu. Kamis pekan lalu, Yushchenko mengumumkan pemilihan umum lagi pada 7 Desember nanti.

Yushchenko menyatakan keluar dari koalisi Revolusi Oranye karena hubung­annya yang kian renggang dengan koleganya, Perdana Menteri Yulia Tymoshenko. Yushchenko dan Tymoshenko bergabung mengalahkan bekas presiden pro-Rusia, Viktor Yanukovych, pada pemilihan presiden 2004.

Perselisihan Yuschenko-Tymoshenko memanas ketika konflik Georgia-Rusia, Agustus lalu. Yushchenko mendukung Georgia dan menuduh Tymoshenko berkhianat karena bersikap netral. ”Saya yakin, ambisi satu orang itu yang merusak koalisi demokratis,” kata Yushchenko menunjuk Tymoshenko.

MESIR
Perundingan Hamas-Fatah

Kelompok berselisih di Palestina, Fatah dan Hamas, akan berunding di Mesir untuk mengakhiri konflik 25 Oktober nanti. Rencananya perundingan akan dihadiri semua faksi di Palestina. ”Kami sudah berbicara dengan pemerintah Mesir tentang kebutuhan perundingan itu,” kata pejabat senior Hamas, Mahmud al-Zahar, Kamis pekan lalu.

Mesir menjadi perantara perundingan setelah Hamas menang dalam pemilihan parlemen 2006 dan konflik dengan Fatah tak kunjung selesai. Rabu pekan lalu, kepala intelijen Mesir, Umar Sulaiman, telah melakukan pembicaraan dengan 13 faksi Palestina, termasuk kelompok Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas.

Proposal perundingan itu mencakup pembentukan pemerintah transisi yang bisa mewakili semua pihak serta reorganisasi pasukan keamanan Palestina dengan bantuan negara Arab lainnya. ”Intinya adalah mengembalikan situasi politik dan persatuan Palestina,” ujar Zahar.

IRAK
Siap Tangani Keamanan Sendiri

Juru bicara Departemen Dalam Negeri Irak, Mayor Jenderal Abdul Karim Khalaf, mengatakan pemerintah siap mengambil alih tanggung jawab keamanan dari pasukan Amerika Serikat. Khalaf mengatakan kedua pihak akan melaksanakan kesepakatan secepatnya.

Pasukan koalisi, di bawah pimpinan Amerika, mengendalikan keamanan 11 dari 18 provinsi di Irak sejak 2006. Khalaf mengatakan petugas keamanan Bagdad mampu menangani keamanan kotanya sendiri. ”Kami mampu bertanggung jawab,” katanya.

Komandan pasukan Amerika di Bagdad, Jenderal Jeffery Hammond, mengatakan kondisi di kota itu sudah membaik. Dalam sehari, kini paling banyak empat serangan, 83 serangan lebih sedikit ketimbang 2007. Menurut dia, peningkatan keamanan di Bagdad tak perlu diragukan lagi. ”Tapi tetap bahaya,” ujar Hammond, yang memimpin 28.700 anggota pasukan.

Yandi M.R. (AFP, BBC, AP, FT)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus