Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mundur atau tersengat

Setiap berakhir musim dingin perang berkobar lagi antara mujahidin dengan tentara rusia. ada isu as akan membantu mujahidin dengan rudal stinger. isu ini kuat dugaan hanya taktik pakistan. (ln)

12 April 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENTUMAN bom dan letusan senapan kembali meramaikan perbatasan - Afghanistan, pekan ini. Inilah awal serangan rutin menyongsong berakhirnya musim dingin di kawasan itu, seperti terjadi enam tahun belakanan ini, sejak pasukan Soviet memasuki Afghanistan untuk membantu tegaknya pemerintahan komunis di sana. Kali ini pertempuran sengit berkecamuk di benteng para pejuang mujahidin di Zhawar, 10 km dari perbatasan Pakistan. Tak kurang dari 30 helikopter pasukan komando Afghanistan dan Rusia diterjunkan untuk menghajar 200-an gerilya yang bertahan. Puluhan korban dikabarkan tewas dan 7 helikopter Rusia ditembak jatuh. Dan tiga puluh ribu pengungsi baru dari wilayah Zhawar segera melintas perbatasan, memasuki Provinsi Kunar di Pakistan, menambah sekitar 3 juta teman senasib mereka yang berdesakan di perkemahan pengungsian negara itu. Awal dan akhir musim dingin memang selalu ditandai dengan pertempuran baru. Sebab, pada awal musim dingin para mujahidin, alias gerilyawan Mushm Afghanistan, meninggalkan kantung pertahanan mereka dan beristirahat di Pakistan. Begitu musim dingin berlalu, mereka kembali menyelusup untuk menggempur pasukan pendudukan Soviet. Tentu dengan semangat dan perbekalan baru pula. Wajarlah kalau para jenderal Rusia dan sekutunya selalu menggunakan kesempatan ini untuk menghajar lawannya. Dengan hanya memperhatikan jalur suplai di sekitar perbatasan dengan Pakistan, pada musim itu, terbuka kesempatan untuk menjebak para mujahidin. Lagi pula, seandainya jalur itu dapat dikuasai, bukankah kaum mujahidin di pedalaman akan terputus dari perbekalan dan amunisi? Kepentingan ini terasa semakin besar buat Soviet, karena terbetik berita AS akan membantu kaum mujahidin dengan senjata baru yang canggih. Namanya Stinger alias si "penyengat". Ia mampu merontokkan pesawat terbang atau helikopter Soviet yang berada dalam jangkauannya dengan mudah. Padahal, kekuatan udara adalah punggung utama tentara Rusia, yang berjumlah 115.000-an itu, untuk menghajar para mujahidin. Hingga sudah berulang kali kaum gerilyawan Afghanistan berteriak meminta perangkat antipesawat terbang yang modern. Si "penyengat", yang berharga 50.000 dolar AS sebuah itu, jelas akan bisa menjadi senjata maut di tangan mujahidin. Kecanggihannya diakui secara internasional, hingga Israel pun merasa perlu menyabot rencana AS menjual rudal tenteng ini kepada Yordania, dan berhasil. Sebab, dengan panjang 1,5 m, berat 16 kg, dan diameter 70 cm, rudal ini dapat ditembakkan oleh satu orang saja dan mudah disembunyikan. Belum lagi kemampuannya mengejar musuh yang bukan hanya didukung sensor pencari bahang, tapi juga sensor cahaya ultraungu. Artinya, rudal ini tak mudah terkecoh oleh umpan panas tipuan yang biasa dikeluarkan helikopter Rusia untuk mengacaukan sensor rudal pengejar bahang. Apalagi, dengan jangkauan tembak lebih dari 3 km, rudal ini akan membuat pilot Rusia menghindar dari terbang rendah. Jadi ketepatan bidikan mereka pun akan berkurang. Namun, tak semua orang percaya, AS akan betul-betul memberikan rudal ini pada kaum mujahidin. Sebab, Pakistan sendiri telah menyatakan keberatan atas peningkatan persenjataan ini. Maklum, bila terdesak, pihak Soviet mengancam akan menghajar kaum mujahidin hingga ke dalam wilayah Pakistan. Dan ini sudah sering terjadi, walau terbatas pada skala kecil saja. Ada dugaan, berita ini hanyalah taktik untuk memperkuat kedudukan Pakistan menghadapi perundingan dengan Afghanistan, 5 Mei nanti. Dalam perundingan itu, dikabarkan pihak Soviet telah mengusulkan penarikan mundur pasukannya secara bertahap. Yaitu dalam tempo 18 bulan semenjak semua pihak luar menghentikan bantuannya pada kaum mujahidin. Pakistan, tentunya, menginginkan penarikan mundur yang lebih cepat. Kemampuan kaum mujahidin untuk "menyengat" dianggap akan mempercepat penarikan mundur ini. Di pihak lain, Pakistan agaknya juga berhati-hati agar sengatan itu tak demikian menyakitkan, hingga Rusia merasa perlu sekalian menghajarnya juga. BHM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus