Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nagasaki Tak Undang Israel, Dubes AS dan Inggris Boikot Peringatan Bom Atom Jepang ke-79

Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki mengatakan bahwa duta besar Israel Gilad Cohen tidak diundang karena risiko kemungkinan protes atas konflik Gaza

7 Agustus 2024 | 17.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Arsip Foto - Seorang wanita berdoa bagi korban bom atom 1945 di depang Patung Perdamaian sebelum upacara peringatan 70 tahun pengeboman, di Taman Perdamaian Nagasaki, Jepang. REUTERS/Toru Hanai

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah duta besar negara Barat, termasuk Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Rahm Emanuel dan Duta Besar Ingris Julia Longbottom, memboikot upacara peringatan bagi korban bom atom Jepang ke-79 di Kota Nagasaki, menurut kantor berita Kyodo dan Channel NewsAsia pada Rabu 7 Agustus 2024, mengutip sumber terkait.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan kedua duta besar tersebut merupakan tanggapan atas tidak diundangnya duta besar Israel untuk Jepang oleh pemerintah kota Nagasaki di tengah berlangsungnya konflik di Jalur Gaza, kata sumber itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dubes Emanuel dijadwalkan mengikuti upacara tersebut di kuil Zojo-ji yang telah direnovasi di Tokyo pada Jumat 9 Agustus 2024.

Duta Besar AS Rahm Emanuel tidak akan hadir "setelah Walikota Nagasaki mempolitisasi acara tersebut dengan tidak mengundang duta besar Israel", kata juru bicara kedutaan.

Sebaliknya, Emanuel, 64 tahun, yang merupakan kepala staf mantan presiden Barack Obama, akan menghadiri acara terpisah di sebuah kuil di Tokyo, kata juru bicara tersebut.

Kedutaan Besar Inggris mengatakan bahwa duta besar Julia Longbottom juga tidak akan berada di Nagasaki. Mereka mengatakan bahwa tidak mengundang Israel "menciptakan kesetaraan yang disayangkan dan menyesatkan dengan Rusia dan Belarusia - dua negara lain yang tidak diundang pada upacara tahun ini".

Menurut sumber tersebut, AS hanya akan mengirim konsul jenderalnya untuk menghadiri upacara tersebut, tanpa mengatakan dengan jelas siapa yang akan mewakili Inggris.

Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki pekan lalu mengatakan bahwa duta besar Israel Gilad Cohen tidak diundang ke acara di kota Jepang selatan karena risiko kemungkinan protes atas konflik Gaza.

Suzuki mengatakan pekan lalu bahwa keputusan untuk tidak mengundang Cohen “tidak bermotif politik”, namun didasarkan pada keinginan untuk “mengadakan upacara dalam suasana damai dan suram”.

Pada Juni, Suzuki mengatakan Nagasaki telah mengirim surat ke kedutaan Israel yang menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa Australia, Italia, Kanada dan Uni Eropa, yang bersama-sama dengan AS, Inggris dan Jerman menandatangani surat bersama kepada wali kota Nagasaki bulan lalu, akan mengikuti langkah tersebut.

Dalam surat mereka kepada Suzuki, enam utusan Barat telah memperingatkan bahwa jika Israel tidak diikutsertakan, “maka akan sulit bagi kami untuk berpartisipasi dalam acara ini.”

Seorang juru bicara kedutaan Perancis mengatakan bahwa orang nomor dua akan hadir, dan mengatakan bahwa "keputusan untuk tidak mengundang perwakilan Israel sangat disesalkan dan dipertanyakan".

Cohen, yang diundang dan menghadiri upacara peringatan pada Selasa di Hiroshima, pekan lalu mengatakan keputusan Nagasaki "mengirimkan pesan yang salah kepada dunia".

“Sebagai teman dekat dan bangsa yang berpikiran sama dengan Jepang, Israel telah menghadiri upacara ini selama bertahun-tahun untuk menghormati para korban dan keluarga mereka,” tulisnya di platform media sosial X.

Pada Senin, Cohen mengatakan kepada stasiun televisi Amerika CNN bahwa kekhawatiran keamanan "dibuat-buat" dan bahwa ia "sangat terkejut dengan (Suzuki) yang membajak upacara ini karena motivasi politiknya".

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi pada Rabu menolak berkomentar, mengatakan undangan tersebut adalah "keputusan penyelenggara, Kota Nagasaki".

Seorang pejabat Nagasaki yang bertanggung jawab atas upacara tersebut mengatakan "jelas lebih baik jika ada pejabat tinggi, seperti duta besar, yang ikut ambil bagian".

“Yang penting adalah perwakilan negara-negara tersebut akan menghadiri upacara tersebut,” katanya.

AS menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Agustus 1945.

Ledakan bom atom tersebut menewaskan 140.000 orang dari 350.000 populasi di Hiroshima, dan 74.000 di Nagasaki yang mayoritas adalah warga sipil

Untuk mengenang para korban dalam peristiwa tragis tersebut Jepang mengadakan "Upacara perdamaian" setiap tahun di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus.

KYODO | CNA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus