Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nikaragua Tangkap 2 Pastor karena Berdoa di Depan Umum untuk Uskup yang Ditahan

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintahan Nikaragua telah menargetkan anggota gereja Katolik.

29 Desember 2023 | 15.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rolando Alvarez, uskup Keuskupan Matagalpa dan Esteli dan mengkritik Presiden Nikaragua Daniel Ortega. REUTERS/Maynor Valenzuel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Nikaragua pada Kamis, 28 Desember 2023, menahan dua pastor senior Katolik yang dekat dengan pemimpin tertinggi gereja di negara itu, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut, sehingga menambah jumlah pendeta yang ditahan minggu ini menjadi sedikitnya enam orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena takut ditangkap, mengatakan kedua pastor itu ditahan karena berdoa di depan umum untuk Uskup Rolando Alvarez yang dipenjara, dan merupakan pengkritik paling terkemuka terhadap Presiden Daniel Ortega.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Media lokal Confidencial menyebutkan nama kedua pendeta tersebut adalah Carlos Aviles dan Hector Treminio, dan mencatat bahwa penangkapan mereka menjadikan jumlah pendeta yang ditahan selama seminggu terakhir menjadi sedikitnya enam orang, dan dua dari pendeta tersebut telah dibebaskan.

Kantor pers pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintahan Ortega telah menargetkan anggota gereja Katolik, sebuah tindakan keras yang menurut para pejabat di masa lalu diperlukan untuk menghukum perilaku pengkhianatan atau dugaan kejahatan lainnya.

Aviles adalah pemuka agama dengan peringkat tertinggi kedua di Keuskupan Agung Managua, dipimpin oleh Kardinal Leopoldo Brenes, sedangkan Treminio adalah bendaharanya.

Alvarez, uskup Matagalpa, dengan tegas mengkritik respons mematikan pemerintah terhadap protes massal yang terjadi pada tahun 2018, dan dihukum karena pengkhianatan dan dijatuhi hukuman penjara 26 tahun awal tahun ini.

Pekan lalu, polisi menangkap Uskup Isidro Mora dari Keuskupan Siuna, menjadikannya uskup kedua yang ditahan setelah penahanan Alvarez pada 2022.

Banyak pendeta yang ditahan baru-baru ini ditangkap karena mereka secara terbuka mendoakan Alvarez, menurut sumber dan media lokal, namun pemerintah belum mengeluarkan pernyataan apa pun yang menjelaskan dugaan kejahatan yang dilakukan para pendeta tersebut.

Uskup Nikaragua Silvio Baez, yang telah tinggal di pengasingan di Florida sejak 2019 dan merupakan pemimpin kedua di keuskupan agung tersebut, menyerukan agar para imam tersebut dibebaskan.

“Saya memohon kepada Tuhan untuk melindungi mereka dan agar mereka segera dibebaskan!” tulis dalam postingan di X pada Kamis.

Menurut peneliti Nikaragua di pengasingan, Martha Patricia Molina, yang menerbitkan catatan tentang apa yang dia gambarkan sebagai penganiayaan terhadap Gereja Katolik di bawah pemerintahan Ortega, jumlah uskup, imam, dan seminaris yang dipenjara di negara tersebut saat ini berjumlah sembilan orang.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus