Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Nyaman di Penjara Dubai, 11 Narapidana Wanita Enggan Pulang

11 narapidana di penjara Dubai menolak kembali ke negara mereka setelah selesai menjalani masa tahanan karena merasa nyaman selama ditahan lapas.

14 Desember 2018 | 17.30 WIB

Perempuan dan anak-anak mereka menghabiskan waktu bersama di aula utama di dalam penjara perempuan di Al Mafraq, Uni Emirat Arab.[Silvia Razgova / The National]
Perbesar
Perempuan dan anak-anak mereka menghabiskan waktu bersama di aula utama di dalam penjara perempuan di Al Mafraq, Uni Emirat Arab.[Silvia Razgova / The National]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - 11 narapidana di penjara Dubai menolak kembali ke negara mereka setelah selesai menjalani masa tahanan karena merasa nyaman selama ditahan lapas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kolonel Jamila Khalifa Al Zaabi, direktur Penjara perempuan Dubai, mengatakan 11 tahanan perempuan tidak ingin meninggalkan penjara karena mereka merasa nyaman karena dilayani sangat baik selama ditahan di lapas tersebut, menurut laporan Khaleej Times, 14 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagian dari manajemen penjara adalah standar, program terstruktur yang bertujuan untuk merehabilitasi narapidana dan memastikan mereka diberi perawatan medis dan nutrisi yang tepat. Mereka juga dapat tetap berhubungan dengan keluarga mereka, terutama anak-anak mereka, dan dapat hidup dalam lingkungan yang damai yang mirip dengan masyarakat normal, kata direktur.

Namun fasilitas yang semestinya digunakan untuk menghukum ternyata menjadi tempat yang nyaman dan mereka akui tidak pernah dialami di tempat lain.

Di dalam lapas wanita di penjara Al Mafraq, Abu Dhabi, di mana kesejahteraan anak-anak narapidana adalah yang terpenting: mereka bahkan memiliki pengasuh mereka sendiri. [Silvia Razgova / The National]

Salah satu narapidana dari negara Arab, yang telah menjalani hukumannya, mengatakan dia menikmati kehidupan yang aman di penjara, sesuatu yang dia klaim tidak diperoleh di negara asalnya. Tidak hanya dia diperlakukan dengan baik, dia juga dibimbing belajar keterampilan baru dan melakukan hobi favoritnya seperti melukis, katanya.

N-K, tahanan asing lain, mengatakan penjara perempuan itu lebih dari sekadar lembaga permasyarakatan. Lapas ini memiliki perpustakaan besar, ruang rekreasi untuk olahraga, ruang tamu, area terbuka yang luas untuk berbagai pertandingan, dan banyak lagi. Mereka bebas berkeliling gedung dan kamar fasilitas dan memanfaatkan fasilitasnya.

Ruang perpustakaan di Lapas Al Wathba, Abu Dhabi.[The National]

Al Zaabi mengatakan Polisi Dubai tidak menghemat biaya soal perawatan yang mereka berikan kepada narapidana. Masalah kesehatan apa pun, termasuk yang mereka dapatkan sejak kecil, segera ditangani. Pemasok makanan penjara juga yang terbaik di negara ini.

Diskriminasi juga tidak memiliki tempat di balik jeruji karena perempuan, meskipun dari beberapa negara, dilihat dan dianggap setara, katanya.

"Administrasi penjara dan pihak berwenang bekerja sama untuk melaksanakan program dengan satu tujuan utama untuk memberi semua narapidana kesempatan yang mereka butuhkan untuk memulai hidup baru di akhir hukuman mereka," kata direktur penjara Dubai itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus