Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Partai Buruh Akhiri 14 Tahun Pemerintahan Konservatif di Pemilu Inggris, 5 Beda Keduanya

Partai Buruh dan Partai Konservatif merupakan dua partai utama di Inggris yang memiliki ideologi, kebijakan, dan pandangan yang berbeda.

7 Juli 2024 | 07.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh Inggris, bereaksi saat dia berbicara pada resepsi untuk merayakan kemenangannya dalam pemilu, di Tate Modern, di London, Inggris, 5 Juli 2024. REUTERS/Suzanne Plunkett

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keir Starmer menjadi perdana menteri Inggris, menggantikan Rishi Sunak , setelah kemenangan telak Partai Buruh dalam pemilihan umum Inggris pada Kamis, 4 Juli 2024.

Kemenangan Partai Buruh ini mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif yang seringkali penuh gejolak dengan mengalahkan partai Rishi Sunak.

Beda Partai Buruh dan Partai Konservatif

Partai Buruh dan Partai Konservatif merupakan dua partai politik utama di Inggris yang memiliki ideologi, kebijakan, dan pandangan yang berbeda mengenai berbagai isu. Partai Buruh didirikan pada 1900 sebagai partai kelas pekerja dan serikat buruh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Partai Konservatif didirikan pada 1834 dan dikaitkan dengan kaum bangsawan, bisnis besar, dan gereja. Kedua partai telah berevolusi, dan kebijakan mereka telah berubah untuk mencerminkan perubahan zaman. Lantas, apa saja perbedaan Partai Buruh dan Partai Konservatif?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Ideologi

Dikutip dari Juristopedia, Partai Buruh adalah partai politik berhaluan kiri-tengah di Britania Raya yang mempromosikan demokrasi sosial dan sosialisme demokratis, sedangkan Partai Konservatif adalah partai politik berhaluan kanan-tengah di Britania Raya yang menganjurkan kebijakan pasar bebas, tradisionalisme, dan konservatisme Inggris.

Partai Buruh bertujuan menciptakan masyarakat yang lebih adil dengan mentransfer kekayaan dan kekuasaan dari kaum elit ke masyarakat umum. Partai tersebut meyakini tindakan negara penting untuk memperoleh kesetaraan sosial dan ekonomi, menekankan tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan akses bagi warga negara terhadap hal-hal mendasar seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan perumahan .

Partai Konservatif mempromosikan pengurangan pajak, deregulasi dan pemerintahan yang lebih kecil, dengan teori bahwa sektor swasta lebih efektif daripada sektor publik dalam memberikan layanan.

2. Kebijakan 

Kebijakan Partai Buruh berfokus pada peningkatan kesetaraan melalui belanja publik, redistribusi, dan pajak progresif. Kebijakan Partai Konservatif menekankan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja melalui pemotongan pajak dan pengurangan regulasi bisnis.

Partai Buruh mengusulkan kepemilikan publik atas sektor-sektor seperti energi dan transportasi, reformasi pasar perumahan melalui penciptaan rumah yang terjangkau, mengatur sektor penyewaan swasta, dan menanggulangi perubahan iklim dengan memperluas sumber energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.

Partai Konservatif bermaksud mengurangi defisit anggaran. Mereka berencana memangkas belanja publik untuk kesejahteraan dan layanan publik. Partai ini mendukung privatisasi beberapa industri, seperti perkeretaapian, mereformasi pasar perumahan melalui pembangunan rumah dan kepemilikan rumah yang lebih besar, dan berinvestasi dalam energi terbarukan untuk memerangi perubahan iklim. Namun, partai ini kurang menekankan masalah ini dibandingkan Partai Buruh.

3. Sikap terhadap Pemerintahan

Partai Buruh meyakini pada pemerintahan yang kuat dan aktif yang melakukan intervensi dalam ekonomi dan masyarakat untuk mencapai kesetaraan sosial dan ekonomi. Sementara, Partai Konservatif percaya pada pemerintahan kecil yang tidak ikut campur dalam kehidupan masyarakat atau ekonomi.

Partai Buruh percaya bahwa pemerintah harus memiliki peran dalam mengatur pasar, menyediakan layanan publik, dan menciptakan lapangan kerja. Partai ini juga mendukung pelimpahan kekuasaan kepada masyarakat lokal dan mempromosikan demokrasi partisipatif.

Partai Konservatif percaya bahwa pemerintah seharusnya hanya menyediakan layanan penting seperti pertahanan, hukum dan ketertiban , dan perawatan kesehatan. Partai ini juga mendukung pemerintahan pusat yang kuat dan menentang pelimpahan kekuasaan kepada masyarakat lokal.

4. Ekonomi hijau

Dikutip dari Reuters, Partai Buruh ingin mendekarbonisasi sistem tenaga listrik pada 2030, lima tahun lebih awal dari Partai Konservatif. Hal ini akan mempermudah pembangunan ladang angin darat baru, pembentukan perusahaan energi negara, dan dana kekayaan nasional untuk berinvestasi dalam teknologi hijau.

Partai Konservatif mengatakan rencana itu akan jauh lebih mahal daripada yang diklaim Partai Buruh. Rishi Sunak pimpinan Partai Konsevatif  tahun lalu menunda larangan penjualan mobil berbahan bakar bensin baru. Ia mengatakan tetap berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.

5. Uni Eropa

Partai Konsevatif melalui Rishi Sunak telah memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa tetapi Brexit menjadi hambatan bagi perekonomian. Pemeriksaan baru terhadap impor pangan dari blok tersebut merupakan rintangan terbaru bagi bisnis.

Sementara Keir Starmer dari Partai Buruh telah berjanji, membuka tab baru untuk meningkatkan hubungan mulai tahun 2025 ketika kesepakatan kemitraan Inggris-UE akan ditinjau, tetapi dia mengatakan dia tidak akan membawa Inggris kembali ke pasar tunggal blok tersebut atau serikat pabean.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus